E-Commerce dan
Internet Ekonomi
1.
Empat Tahapan Pengembangan
a)
Tahap 1: Pengembangan Arsitektur EC
i)
Arsitektur EC: Rancangan
organisasi aplikasi dan infrastruktur situs EC
ii)
Komponen arsitektur:
(1)
Visi dan tujuan bisnis situs
(2)
Peta aliran informasi dan data
(3)
Modul-modul aplikasi yang memproses dan mengelola data
serta informasi tsb.
(4)
Software dan hardware yang menjalankan aplikasi-aplikasi
tsb.
b)
Tahap 2: Menentukan strategi pengembangan
i)
Mengembangkan sendiri (in-house)
(1)
Dari nol atau dengan mengkustomisasi modul-modul
komersial
ii)
Outsourcing dari pihak lain
(1)
Dioperasikan oleh perusahaan ASP
(2)
Menumpang situs Web perusahaan lain
(3)
“Menyewa tempat” pada portal e-Market
iii)
Kombinasi keduanya
c)
Tahap 3: Instalasi, testing, dan pengoperasian
aplikasi EC
i) Menghubungkan aplikasi dengan sistem-sistem back-end:
database, aplikasi-aplikasi lain/eksternal, dan ke situs Web lain.
ii)
Testing secara bertahap: dari test per modul, sampai
test keseluruhan sistem.
d)
Tahap 4: Operasi dan pemeliharaan
i)
Situs akan di-update secara terus menerus, misal:
(1)
Produk-produk baru ditambahkan pada katalog
(2)
Daftar harga-harga disesuaikan
(3)
Iklan dan promosi baru dipublikasikan
ii)
Setiap perubahan harus melalui testing sebagaimana
pada tahap instalasi
iii)
Monitoring penggunaan
(1)
Pola penggunaan dan kinerja situs harus dianalisa
secara periodik untuk mengidentifikasikan bagian-bagian yang harus sempurnakan,
modifikasi, atau bahkan dibuang
2.
Integrasi dengan Database dan Aplikasi Lain
a)
Beberapa teknologi standar dapat digunakan untuk
mengintegrasikan aplikasi EC dengan database
i)
Dengan PHP, ASP, CGI, dsb. melalui interface
JDBC, ODBC, ADO.
b)
Integrasi dengan sistem-sistem lain seperti ERP, CRM,
SCM, EDI, data warehouse, dsb. dapat dilakukan melalui middleware
3.
Terminologi Testing
a)
Unit testing: Testing modul
aplikasi satu demi satu secara independen
b)
Integration testing: Testing yang
melibatkan beberapa modul aplikasi secara terpadu
c)
Usability testing: Testing kualitas
“pengalaman” (kenyamanan, kemudahan, kepuasan) user dalam berinteraksi
dengan situs
d)
Acceptance testing: Evaluasi apakah
sistem (situs) telah sesuai dengan visi dan tujuan bisnis semula
4.
Dari Model Bisnis ke Arsitektur
a)
Penurunan rancangan e-Bisnis dari model bisnis ke
arsitektur dijembatani oleh rancangan proses-proses bisnis
i)
Proses-proses bisnis adalah sarana untuk
merealisasikan strategi bisnis
ii)
Arsitektur adalah rancangan infrastruktur untuk
menjalankan proses-proses bisnis
5.
Mengapa Arsitektur?
a)
Manfaat pengembangan berfokus arsitektur:
i)
Membantu menciptakan keselarasan antara proyek TI
dengan kebutuhan bisnis
ii)
Memudahkan identifikasi komponen-komponen yang dapat
dipakai ulang (reuse) dalam proyek lain
iii)
Memudahkan perubahan/pengembangan lanjut: lebih cepat
dengan gangguan minimal
b)
Manfaat pengembangan berfokus arsitektur:
i)
Menaikan tingkat abstraksi rancangan sistem untuk mempermudah
analisa/evaluasi
ii)
Meningkatkan komunikasi antara anggota tim (dengan
berbagai latar belakang dan peran masing-masing)
iii)
Mudah menemukan kesalahan secara dini, sebelum
nantinya terlalu mahal untuk diperbaiki
iv)
Skala (kapasitas dan scope) dapat direncanakan
dengan baik
6.
Lapisan-lapisan Arsitektur
a)
Rancangan e-Bisnis diterjemahkan kedalam rancangan
Arsitektur Aplikasi:
i)
Arsitektur Konseptual
(1)
Struktur dan interaksi antar aktor yang terlibat dalam
proses bisnis
(2)
Teknologi-teknologi Kunci yang akan digunakan
ii)
Arsitektur Logis
(1)
Model proses bisnis & aliran data, dan spesifikasi
interface
iii)
Arsitektur Eksekusi/Fisik
(1)
Struktur komponen-komponen infrastruktur
Tambahan, BACA JUGA Part 1 - Perkembangan E-Commerce: Peluang dan Permasalahan
0 komentar:
Post a Comment