BAB 1 : PENGANTAR
PENELITIAN
DEFINISI
PENELITIAN
Penelitian berasal dari kata riset (research) yang berarti mencari kembali.
Dengan kata lain, penelitian adalah proses menemukan solusi masalah setelah
melakukan studi yang mendalam dan menganalisis faktor situasi.
Manajer dalam organisasi terus-menerus menyibukkan
diri dalam mempelajari dan menganalisis masalah-masalah dan karena itu terlibat
dalam sejumlah bentuk kegiatan penelitian saat mereka mengambil keputusan di
tempat kerja. Dengan demikian, penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan atau investigasi yang terkelola,
sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif, dan ilmiah
terhadap suatu masalah spesifik, yang dilakukan dengan tujuan menemukan jawaban atau solusi terkait.
terhadap suatu masalah spesifik, yang dilakukan dengan tujuan menemukan jawaban atau solusi terkait.
PENELITIAN : TERAPAN DAN DASAR
Penelitian
dapat dilakukan untuk dua tujuan berbeda. Berdasarkan tujuannya, penelitian
dibagi menjadi:
·
Penelitian
Terapan (applied
research), bertujuan memecahkan masalah mutakhir yang
dihadapi oleh manajer dalam konteks pekerjaan, yang menuntut solusi tepat
waktu.
·
Penelitian
Dasar (basic research),
dilakukan untuk menghasilkan pokok pengetahuan dengan berusaha
memahami bagaimana masalah tertentu yang terjadi dalam organisasi dapat
diselesaikan
ETIKA DAN PENELITIAN BISNIS
Etika dalam penelitian bisnis mengacu pada kode
etik atau norma perilaku sosial yang diharapkan ketika melakukan penelitian dan
berlaku bagi sponsor penelitian,
peneliti yang melakukan penelitian, serta responden yang memberikan
data.
Perilaku etis meliputi setiap langkah dalam proses
penelitian: pengumpulan data, analisis data, pelaporan, dan penyebaran
informasi di internet, jika kegiatan itu dilakukan.Bagaimana masalah dipecahkan
dan bagaimana informasi rahasia dijaga, kesemuanya dipandu oleh etika bisnis.
BAB 2 :
INVESTIGASI ILMIAH
DEFINISI PENELITIAN ILMIAH
Penelitian
ilmiah berfokus pada pemecahan masalah dan mengikuti metode langkah demi
langkah yang logis, terorganisasi, dan ketat untuk mengidentifikasi masalah,
mengumpulkan data, menganalisisnya dan menarik kesimpulan yang valid dari hal
tersebut.
MENGAPA
DIPERLUKAN PENELITIAN ILMIAH ?
·
Penelitian ini tidak didasarkan pada firasat,
pengalaman, dan intuisi.
·
Memiliki
tujuan yang terarah dan jelas.
·
Memungkinkan semua orang
yang tertarik dalam meneliti dan mengetahui tentang isu-isu yang sama atau
mirip untuk tampil dengan temuan yang sebanding atau dapat dibandingkan.
·
Hasil temuannya akurat dan
dapat dipercaya.
·
Dapat
diaplikasikan pada permasalahan yang serupa.
·
Lebih obyektif.
·
Mampu menyoroti hal-hal penting
di tempat kerja yang membutuhkan perhatian khusus untuk menyelesaikan atau
meminimisasi masalah.
·
Penelitian ilmiah dan pengambilan keputusan
manajerial merupakan bagian integral dari pemecahan masalah yang efektif.
·
Dapat
diaplikasikan pada penelitian dasar dan terapan
CIRI – CIRI PENELITIAN ILMIAH
Ciri –ciri
atau karakteristik utama penelitan ilmiah adalah sebagai berikut :
1.
Tujuan jelas
Manajer memulai penelitian dengan sebuah
sasaran atau tujuan yang jelas. Fokusnya meningkatkan komitmen karyawan
terhadap organisasi, dalam bentuk berkurangnya pergantian, absensi, dan mungkin
menaikkan level kinerja yang kesemuanya tentu akan menguntungkan organisasi.
2. Tepat
Ketepatan mengandung arti kehati-hatian,
kecermatan dan tingkat ketelitian dalam investigasi penelitian. Hal ini harus
didasari oleh teori dan metodologi yang sesuai dengan penelitian.
3.
Dapat diuji
Penelitian ilmiah menguji secara logis hipotesis yang telah disusun
dengan metode statistik tertentu untuk melihat apakah data mendukung perkiraan
atau hipotesis yang dibuat setelah studi yang mendalam terhadap masalah.
4.
Dapat ditiru
Ini berarti bahwa hasil penelitian dapat
digunakan lagi jika keadaan yang sama berlaku
5. Ketelitian dan keyakinan
Ketelitian dan keyakinan merupakan aspek
penting yang dicapai melalui desain sampling ilmiah yang tepat. Ketelitian
mengacu pada kedekatan temuan dengan realitas berdasarkan sebuah sampel.
Keyakinan mengacu pada probabilitas ketepatan estimasi kita.
6. Obyektivitas
Kesimpulan yang ditarik dari interpretasi
hasil analisi data harus obyektif, yaitu harus berdasarkan fakta – fakta dari
temuan yang berasal dari data aktual, dan bukan nilai – nilai subyektif atau
emosional semata.
7. Dapat Digeneralisasi
Dapat digeneralisasi mengacu pada cakupan penerapan
temuan penelitian dalam suatu konteks organisasi ke konteks organisasi lainnya. Semakin
penelitian itu dapat digeneralisasi, maka akan semakin besar kegunaan dan
nilainya.
8. Hemat
Kesederhanaan dalam menjelaskan fenomena
atau persoalan yang muncul, dan dalam menghasilkan solusi masalah, selalu lebih
disukai untuk keranga penelitian yang kompleks yang meliputi jumlah faktor yang
tidak dapat dikendalikan
RINTANGAN SAINS DALAM
PENELITIAN
Jawaban untuk masalah dapat ditemukan baik
oleh proses deduksi atau proses induksi, atau dengan kombinasi keduanya. Deduksi adalah proses menarik kesimpulan
beralasan berdasarkan generalisasi logis dari sebuah fakta yang diketahui. Induksi adalah membuat proposisi umum berdasarkan fakta yang
diamati.
METODE HIPOTESIS – DEDUKTIF
Salah satu metode investigasi ilmiah yang utama
adalah metode hipotetis-deduktif. Metode ini meliputi tujuh langkah, yaitu
pengamatan, pengumpulan data awal, perumusan teori, penyusunan hipotesis,
pengumpulan data ilmiah, analisis data dan deduksi.
TIPE
PENELITIAN LAINNYA
Untuk mempelajari jenis persoalan
tertentu digunakan :
·
Studi
kasus meliputi analisis
mendalam dan kontekstual terhadap situasi yang mirip dalam organisasi lain di
mana sifat dan masalah yang terjadi serupa dengan yang dialami saat ini.
·
Penelitian
tindakan merupakan proyek
yang berkembang secara terus-menerus dengan saling memengaruhi antara masalah,
solusi, pengaruh atau konsekuensi, dan solusi baru.
BAB 3 : TEKNOLOGI DAN PENELITIAN
BISNIS
Kegunaan teknologi dalam semua aspek bisnis tidak
dapat disangkal. Teknologi yang dimaksud mengacu pada semua peranti keras,
peranti lunak dan bantuan komunikasi lainnya yang mencapai hasil bisnis yang
diinginkan. Misalnya, jika kita ingin mengirim sebuah surat bisnis
professional, peranti lunak pengolah kata akan menjadi teknologi yang digunakan
untuk tujuan tersebut; jika ingin mempromosikan produk, teknologi web menjadi
alat yang efektif; dan jika memerlukan materi publikasi terkait topic minat
apapun, penggunaan internet akan menemukan data yang diinginkan.
Untuk menjalankan bisnis, diperlukan
data yang berguna, tepat waktu, akurat, terpercaya, dan valid. Bila data dalam
bentuk mentah dievaluasi, dianalisis dan disatukan, informasi yang bermanfaat pun tersedia bagi
manajer untuk membantu mereka membuat keputusan bisnis yang baik.Pengumpulan
informasi, komunikasi, dan pengambilan keputusan berjalan saling bergandengan
tangan. Era informasi telah memungkinkan para manajer untuk memperoleh, bakan
data yang sangat besar dalam waktu singkat dan membuat keputusan keputusan
dugaan berdasarkan analisis dan interpretasi mereka. Sumber informasi internal dan eksternal
sering saling melengkapi, seperti bila penelitian eksternal terhadap preferensi
konsumen, pasar keuangan, dan indikator ekonomi menentukan keputusan internal
yang terkait dengan lini produk, strategi pemasaran, dan sistem distribusi.
Metode-metode yang digunakan
untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyatukan informasi dari lingkungan
eksternal dan internal menjadi semakin canggih berkat cakupan luas teknologi,
yang membuat penelitian yang tepat waktu dan efisien adalah vital bagi
kelangsungan perusahaan.
TEKNOLOGI YANG BIASA DIGUNAKAN
DALAM BISNIS
Internet, yang merupakan jaringan komputer global yang
menghubungkan orang dan informasi, telah membuka kemungkinan yang sangat besar
bagi kemajuan penelitian dan memperluas peluang bisnis di seluruh dunia.
Internet menghubungkan kita secara global ke seluruh dunia sehingga dapat
digunakan untuk mengumpulkan segala informasi yang kiranya dapat membantu
memenuhi kebutuhan dan keperluan kita.
Surat Elektronik (E-Mail), dimungkinkan dari penggunaan
internet sebagai salah satu alat
komunikasi bisnis yang tidak mahal, hampir instant, dan mempunyai nilai tambah
berupa jaminan pengiriman subjek hanya kepada alamat e-mail yang tepat.
Intranet, berkaitan dengan sistem internal organisasi yang
menghubungkan jaringan data internal perusahaan, tetapi mencegah akses bagi
pihak luar organisasi atau perusahaan. Sistem ini juga memfasilitasi pencarian
data dari dalam perusahaan.
Browser adalah suatu fitur yang digunakan untuk mengakses data
dari situs dan mengaplikasi web dengan mudah. Tanpa adanya browser, penggunaan internet tidak akan berfungsi atau berguna.
Situs Web digunakan oleh sebuah organisasi untuk mempublikasikan
atau mempromosikan citra mereka, berkomunikasi dengan pelanggan, membangun
hubungan, membagi informasi, memberi penawaran menarik kepada calon konsumen,
dan memastikan bahwa mereka tetap memperoleh laba. Web adalah alat yang ampuh
untuk komunikasi bisnis dan cara yang
hebat untuk menyampaikan informasi kepada pelanggan atau rekan kerja.
PERANTI LUNAK YANG DIGUNAKAN DALAM PENELITIAN BISNIS
Groupware, yang beroperasi pada sebuah jaringan sehingga sejumlah tim
dapat bekerja dalam proyek bersama dan peranti ini memungkinkan orang dari departemen
berbeda untuk mengakses data bersama-sama.
Neural Network (jaringan Syaraf) didesain untuk
menelusuri pola-pola dalam sekumpulan data dan mengambil kesimpulan darinya.
Peranti ini memungkinkan peramalan penjualan, saham, dan sebagainya.
CAM /CAD , CAM(computer
aided manufacturing)membantu para insinyur untuk mendesain komponen
manufaktur dan mengarahkan produksi produk, sedangkan CAD (computer aided design) menghasilkan dan menampilkan gambar-gambar
rumit dengan presisi memungkinkan eksperimentasi dengan desain yang berbeda.
Kecanggihan, desain dan pengembangan produk dibuat mungkin oleh program ini.
Enterprise Resouces Planning (Paket perencanaan Sumber Daya
Perusahaan) yang menawarkan integrasi aplikasi bisnis all-in-one yang secara perlahan telah menggantikan aplikasi
manufaktur, keuangan dan catatan pesanan tradisional yang biasanya didesain
sendiri dan tidak mudah diintegrasikan.
Program Peranti Lunak Analisis Data memudahkan pengumpulan
data, penyimpanan, dan analisis data mentah yang dikumpulkan melalui survei.
Peranti tersebut anatar lain SPSS, SAS, Excel, dan sebagainya.
APLIKASI
TERBARU DALAM TEKNOLOGI
Saat ini ada beberapa aplikasi
terbaru dalam teknologi yang dapat membantu penelitian dan pengembangan bisnis,
yaitu alat elektronik genggam (handheld
device),teknologi suara interaktif, CD-ROM, dan basis data relasional, digital whiteboard, video konferensi
kelompok,realitas virtual dan menghubungkan PC ke peralatan elektronik.
Perluasan fungsi dan pertumbuhan
ukuran organisasi mengharuskan penggunaan sistem informasi yang baik di mana
data dapat diakses untuk keperluan analisis/pengambilan keputusan oleh para
eksekutif dan manajer di berbagai tingkatan. Beberapa aspek sistem informasi
antara lain:
Penyimpanan
data (datawarehousing), yaitu proses mengekstrak, mentransfer, dan mengintegrasi
data yang tersebar di berbagai basis data dan sistem operasi eksternal untuk
memudahkan analisis dan pengambilan keputusan.
Penambangan
data (data mining), yaitu alat strategis yang
menggunakan algoritma untuk menganalisis data dan efektif membedah datawarehouse untuk mengidentifikasi
pola dan hubungan yang tersembunyi dalam data yang tersimpan.
Riset
Operasi,
merupakan alat canggih yang digunakan untuk menyederhanakan persoalan rumit
tertentu yang harus dikuantifikasi melalui penggunaan matematika dan statistik
lanjutan untuk melengkapi penilaian pribadi manajer dalam pengambilan
keputusan.
Data merupakan nyawa perusahaan dan sebaiknya disimpan
dalam sekurangnya dua lokasi lain, atau setidaknya dicadangkan pada tape dan disimpan dalam lokasi terpencil
lainnya. Keamanan
data bagi setiap organisasi menjadi masalah yang sangat penting akibat kemajuan
teknologi. Setiap organisasi harus melindungi informasi tersebut dari berbagai
ancaman dengan penggunaan ID digital,
firewall, anti virus terbaru, otorisasi, dan otentikasi.
Meskipun teknologi menawarkan
kesempatan yang tidak terbatas bagi organisasi dan indvidu dalam pengambilan
keputusan pada berbagai tingkatan, teknologi juga membebankan kewajiban
tertentu bagi penggunanya. Pertama, adalah sangat penting untuk melindungi privasi semua orang, baik itu konsumen,
pemasok, karyawan atau lainnya. Dengan kata lain bisnis harus menyeimbangkan
kebutuhan informasi mereka dengan hak individu yang berhubungan dengan mereka,
dan yang datanya mereka simpan. Kedua, perusahaan juga perlu memastikan bahwa
informasi rahasia yang berkaitan denga individu dilindungi dan tidak bocor
kepada vendor yang tidak bermoral dan digunakan untuk tujuan yang tidak
bertanggung jawab.
Ketiga, perhatian harus diberikan
untuk memastikan bahwa informasi yang tidak benar tidak didistribusikan di
antara berbagai arsip berbeda perusahaan. Keempat, mereka yang mencari data
untuk perusahaan harus jujur, dapat dipercaya dan berhati-hati dalam
mengumpulkan dan merekam data dalam cara yang tepat waktu. Tanggung jawab
perusahaan terletak pada fakta bahwa teknologi harus berjalan seiiring dengan
praktek etika yang diikuti oleh aggotanya saat mereka melakukan aktifitas
bisnis sehari-hari.
BAB 4 : PROSES PENELITIAN
Pengamatan Bidang Masalah yang Luas,
Pengumpulan Data Awal, Definisi Masalah
PROSES
PENELITIAN UNTUK PENELITIAN TERAPAN DAN DASAR
Penyelidikan ilmiah dalam metode
hipotesis-deduktif dapat dibahas terkait dengan dua aspeknya yang
berbeda--proses (process) menyusun kerangka konseptual dan hipotesis
untuk pengujian, dan desain (design), yang meliputi perencanaan studi aktual,
berurusan dengan aspek tertentu seperti lokasi studi, pemilihan sampel, serta
pengumpulan dan analisis data.
PENGAMATAN TERHADAP BIDANG
MASALAH YANG LUAS
Identifikasi bidang masalah yang luas melalui proses pengamatan dan fokus
pada situasi yang dibahas. Bidang masalah yang luas mengacu pada seluruh situasi dimana seseorang
melihat sebuah kemungkinan dalam konteks organisasi yang perlu diselesaikan.
Contoh bidang masalah luas yang bisa diamati yaitu
volume penjualan sebuah produk, pengendalian persediaan atau program pelatihan
yang tidak efektif. Bidang masalah yang
luas bisa dipersempit menjadi lebih spesifik dengan pengumpulan sejumlah data
awal pendahuluan, baik melalui wawancara maupun penelitian literatur
PENGUMPULAN DATA AWAL
Melalui wawancara yang tidak terstruktur, wawancara terstruktur dan
penelitian perpustakaan akan mambantu peneliti untuk mendefinisikan masalah
secara lebih spesifik dan menyusun teori, menguraikan variabel-variabel yang
mungkin berpengaruh. Sifat informasi yang diperlukan oleh peneliti untuk tujuan
tersebut dapat diklassifikasikan secara
luas kedalam tiga bagian :
Informasi latar belakang mengenai
organisasi, yaitu
faktor kontekstual
Filosofi manajemen, kebijakan perusahaan, dan aspek struktural lainnya.
Persepsi, sikap, dan respons perilaku dari anggota organisasi dan sistem
klien (sejauh dapat diterapkan).
informasi-informasi tersebut dapat diperoleh dari
publikasi dokumen yang tersedia, situs web perusahaan, arsip perusahaan dan
sumver lainnya. Data yang diperoleh melalui sumber yang telah ada dan tidak
perlu dikumpulkan sendiri oleh peneliti disebut data sekunder. Sedangkan data
yang dikumpulkan untuk penelitian dari tempat aktual terjadinya peristiwa
melalui pengamatan atau penyebaran kuisioner disebut data primer.
Proses pengumpulan data awal yang diperoleh dari
wawancara kepada responden baik dengan wawancara terstruktur dan tidak
terstruktur akan memberi pewawancara
gagasan yang baik mengenai dinamika yang berlaku dalam sistem. Langkah
selanjutnya setelah wawancara adalah menabulasi berbagai jenis informasi yang
telah diperoleh selama wawancara dan menentukan bila ada pola dalam respon yang
dapat dilihat.
Dari tabulasi yang menunjukkan variabel tertentu
bagi peneliti maka langkah berikutnya, yaitu melakukan survei literatur yang
merupakan satu cara untuk meringkaskan data sekunder dan adalah langkah penting
dalam proses penelitian untuk mendefinisikan masalah penelitian. Survei
literatur merupakan dokumentasi dari tinjauan
menyeluruh terhadap karya publikasi dan nonpublikasi dari sumber sekunder dalam
bidang minat khusus bagi peneliti.
Langkah pertama dalam proses tersebut meliputi
pengidentifikasian berbagai bahan publikasi dan nonpublikasi yang relevan.
Langkah kedua adalah pengumpulan informasi relevan baik melalui pencarian
diperpustakaan maupun aksesnya ke sumber online. Langkah ketiga adalah menulis tinjauan
literatur.
DEFINISI MASALAH
Setelah memperoleh data awal dari wawancara dan
tinjauan literatur, proses selanjutnya adalah mempersempit masalah dari dasar
yang semula luas dan menekan persoalan dengan lebih jelas. Definisi masalah
adalah pernyataan dari pertanyaan yang jelas, tepat dan ringkas atau persoalan
yang diinvestigasi untuk menemukan jawaban, atau solusi. Contoh masalah yang
didefinisikan dengan baik adalah
seberapa besar pengaruh harga dan kualitas pada penilaian konsumen terhadap
produk?
Ringkasnya, permasalahan penelitian merupakan
dasar mengapa penelitian dilakukan, dituangkan dalam latar belakang penelitian,
dan latar belakangnya dimulai dari hal yang bersifat umum kemudian
mengerucut ke permasalahan yang lebih spesifik.
Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan tidak menimbulkan penafsiran yang
berbeda. Rumusan masalah hendaknya dapat mengungkapkan hubungan antara dua
variabel atau lebih dan dinyatakan dalam kalimat tanya.
BAB 5 : PROSES PENELITIAN
Kerangka Teoritis dan Penyusunan Hipotesis
KERANGKA TEORETIS
Kerangka teoritis adalah model konseptual yang
berkaitan dengan bagaimana seseorang menyusun teori atau menghubungkan secara
logis beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah, atau kerangka
teoritis membahas saling ketergantungan antar variabel. Penyusunan kerangka
konseptual membantu kita mengendalikan atau menghipotesiskan dan menguji
hubungan tertentu untuk meningkatkan pemahaman kita mengenai dinamika situasi.
Karena kerangka teoritis membahas antar variabel
maka sangat perlu untuk mengidentifikasi dan menguraikan variabel dengan jelas.
Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai.
Nilai bisa berbeda pada berbagai waktu untuk objek atau orang yang sama, atau
pada waktu yang sama untuk objek atau orang yang berbeda. Contoh variabel yaitu
unit produksi, absensi dan motivasi.
Empat jenis variabel utama, yaitu:
1.
Variabel terikat (dependent
variabel)
Variabel yang menjadi minat utama studi
atau merupakan variabel utama yang menjadi faktor yang berlaku dalam
investigasi.
2.
Variabel bebas (independent
variabel)
Variabel yang mempengaruhi variabel
terikat entah secara positif maupun negatif. Yaitu,
jika terdapat variabel bebas variabel terikat juga ada.
3.
Variabel moderator (moderating
variabel)
Variabel yang mempunyai hubungan
ketergantungan yang kuat dengan hubungan variabel terikat atau variabel bebas.
Dimana, kehadiran variabel ini mengubah hubungan awal antara bebas dan variabel
terikat.
4.
Variabel antara (intervening
variable)
Variabel yang mengemuka sebagai fungsi
dari variabel bebas, dan membantu dalam mengonseptualisasi dan menjelaskan
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Langkah-langkah membuat model konseptual atau
kerangka teoritisnya yaitu: 1) Tetapkan
nama variabel yang diteliti; 2) Pembahasan harus menyebutkan alasan kaitan antarvariabel; 3Bila sifat dan arah
hubungan dapat diteorikan berdasarkan temuan penelitian sebelumnya, maka harus
ada indikasi dalam pembahasan apakah hubungannya akan positif atau negatif; 4)
Harus ada penjelasan mengapa hubungan tersebut diperkirakan berlaku; 5) Deskripsikan teori dalam bentuk diagram
skematis kerangka teoretis.
PENYUSUNAN HIPOTESIS
Setelah mengidentifikasi variabel penting dan
menetapkan hubungan antar variabel melalui pemikiran logis dalam kerangka
teoritis selanjutnya kita berada dalam posisi untuk menguji apakah hubungan
yang diteorikan benar-benar terbukti kebenarannya. Menguji hubungan tersebut
dengan analisis statistik atau melalui analisis kasus negatif dalam penelitian kualitatif.
Hasil pengujian memberi solusi untuk memecahkan masalah. Penyataan yang dapat
diuji disebut Hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak
diuji kebenarannya. Namun tidak semua penelitian memerlukan hipotesis,
penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif tidak memerlukan hipotesis
Dalam sebuah penelitian, hipotesis dapat
dinyatakan dalam beberapa bentuk:
·
Pernyataan
hipotesis (format jika-maka); hipotesis dapat menguji apakah terdapat perbedaan
antara dua kelompok atau antara beberapa kelompok yang terkait dengan variabel.
Untuk menguji apakah hubungan atau perbedaan yang diperkirakan tersebut eksis
atau tidak, hipotesis dapat disusun sebagai proposisi atau dalam bentuk
pernyataan jika-maka.Contoh:Karyawan yang lebih sehat akan lebih jarang
mengambil cuti sakit; Jika Karyawan lebih sehat, maka mereka akan
lebih jarang mengambil cuti saki.
·
Hipotesis
direksional adalah hubungan antara dua variabel atau membandingkan dua kelompok
dengan menggunakan istilah-istilah positif, negatif, lebih dari, kurang dari,
dan semacamnya. Contoh: Wanita lebih
bermotivasi di banding pria.
·
Hipotesis
nondireksional adalah hipotesis yang mendalilkan hubungan atau perbedaan,
tetapi tidak memberikan indikasi mengenai arah dari hubungan atau perbedaan tersebut.
·
Hpotesis
nol (hipotesis nihil atau null hypotheses) adalah proposisi yang menyatakan
hubungan yang difinitif dan tepat di antara dua variabel. Korelasi populasi
antara dua variabel adalah sama dengan nol atau bahwa perbedaan dengan mean
(rerata hitung) dua kelompok dalam populasi adalah sama dengan nol (atau suatu
angka tertentu). Dapat dinyatakan sebagai berikut:
H0 : µM = µW atau H0 : µM - µW
Di mana H0
mewakili hipotesis nol, µM adalah mean (rerata hitung)
tingkat motivasi pria, dan µW adalah mean tingkat motivasi wanita.
· H ipotesis
alternatif untuk contoh diatas secara statistik akan dinyatakan sebagai berikut:
HA : µM < µW Yang
sama dengan HA : µW > µM
Di mana HA
mewakili hipotesis alternatif dan
µM berturut-turut adalah mean tingkat motivasi pria dan wanita.
Langkah-langkah
yang harus diikuti dalam pengujian hipotesis:
1.
Menyatakan
hipotesis nol dan alternatif.
2.
Memilih uji statistik yang
tepat berdasarkan data, parametrik atau nonparametrik.
3.
Menentukan
tingkat signifikasi yang diinginkan.
4.
Memastikan
jika hasil dari analisis computer menunjukkan bahwa tingkat signifikansi
terpenuhi.
5.
Jika
nilai hitung lebih besar daripada nilai kritis , hipotesis nol ditolak dan
alternatif diterima. Jika nilai hitung
lebih kecil daripada nilai kritis , hipotesis nol diterima dan alternatif
ditolak.
BAB 6 : UNSUR – UNSUR DESAIN PENELITIAN
Setelah
mengidentifikasi variabel dan mengembangkan kerangka teoritis serta menyusun
hipotesis, maka langkah selanjutnya adalah mendesain penelitian sehingga data
yang diperlukan dapat dikumpulkan dan dianalisis untuk sampai pada solusi
.
Tujuan Studi
Studi
ekspolaratif (exploratory study)
dilakukan jika tidak banyak yang diketahui mengenai situasi yang dihadapi atau
tidak ada informasi yang tersedia mengenai bagaimana masalah atau isu
penelitian yang mirip diselesaikan di masa lalu. Studi eksploratif dilakukan
untuk memahami dengan lebih baik sifat masalah, ketika sejumlah fakta
diketahui, tetapi diperlukan lebih banyak informasi untuk menyusun kerangka
teoretis yang kukuh.
·
Studi
deskriptif (descriptive study)
dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik
variabel yang diteliti dalam suatu situasi. Tujuannya adalah memberikan sebuah riwayat
atau untuk menggambarkan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena perhatian
dari perspektif seseorang, organisasi,
atau lainnya kepada peneliti.
·
Pengujian
hipotesis (hypothesis testing)
dilakukan untuk menguji apakah pernyataan jika-maka yang dihasilkan dari
kerangka teoretis benar adanya ketika dihadapkan pada penyelidikan yang ketat.
Jenis Investigasi
Manajer harus menentukan apakah yang diperlukan
adalah studi kausal (causal study)
atau korelasional (correlational)
untuk menemukan jawaban atas persoalan yang dihadapi. Studi di mana peneliti
ingin menemukan penyebab dari satu atau lebih masalah disebut studi kausal (causal
study) dan jika peneliti berminat untuk menemukan variabel penting yang
berkaitan dengan masalah, studi tersebut disebut studi korelasional (correlational study).
Tingkat Intervensi Peneliti
Terhadap Studi.
Tingkat intervensi peneliti terhadap arus kerja
normal di tempat kerja mempunyai keterkaitan langsung dengan pilihan studi yang
dilakukan, kausal atau korelasional.
Situasi Studi
Penelitian organisasi dapat dilakukan dalam
lingkungan yang alami, dimana pekerjaan berproses secara normal (yaitu dalam
situasi tidak diatur) atau dalam keadaan
artifisial dan diatur. Studi korelasional selalu dilakukan dalam situasi tidak
diatur, sedangkan kebanyakan studi kausal yang ketat dilaksanakan dalam situasi
lab yang diatur.
Unit Analisis : Individual,
Pasangan, Kelompok, Organisasi, Kebudayaan
Unit analisis merujuk pada tingkat kesatuan data
yang dikumpulkan selama tahap analisis data selanjutnya. Jika misalnya,
pernyataan masalah berfokus pada
bagaimana meningkatkan tingkat motivasi karyawan secara umum, maka kita
memperhatikan individu karyawan organisasi dan harus menemukan apa yang bisa
dilakukan untuk meningkatkan motivasi mereka maka ini yang disebut individu (individual). Jika peneliti berminat mempelajari interaksi dua
orang, maka beberapa kelompok yang terdiri dari dua orang atau dikenal sebagai pasangan (dyads) menjadi unit analisis. Tetapi jika pernyataan masalah
berkaitan dengan efektivitas kelompok, maka unit analisis adalah pada tingkat kelompok (groups). Bila kita membandingkan departemen yang berbeda dalam
organisasi, maka analisis data akan dilakukan pada tingkat departemen. Jika kita ingin mempelajari perbedaan budaya antar
bangsa, kita harus mengumpulkan data dari berbagai negara dan mempelajari pola budaya yang berlaku dalam setiap
negara.
Horison Waktu (Study
Cross-Sectional dan Study Longitudynal)
Study one- shot atau cross-sectional merupakan studi yang dapat dilakukan dengan data yang hanya sekali
dikumpulkan, mungkin selama periode harian, mingguan, atau bulanan, dalam
rangka menjawab pertanyaan penelitian.
Tetapi jika peneliti ingin mempelajari orang atau fenomena pada lebih
dari satu batas waktu dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian disebut study
longitudinal.
Tinjauan Unsur-Unsur Desain Penelitian
Bagian ini
menyimpulkan pembahasan mengenai isu desain dasar yang terkait dengan tujuan
studi, jenis investigasi, tingkat intervensi peneliti, keadaan study, unit
analisis, dan horizon waktu. Desain penelitian yang ketat yang mungkin menuntut
biaya lebih tingi adalah perlu jika hasil studi sangat penting untukmembuat
keputusan penting untuk mempengaruhi kelangsungan organisasi.
Implikasi Manajerial
Manajer berada dalam posisi untuk menimbang
kepentingan masalah yang dialami dan memutuskan jenis desain seperti apa yang
dapat memberikan hasil yang bisa diterima dalam cara yang efisien.
BAB 7 : DESAIN EKSPERIMEN
Desain eksperimen
dilakukan untuk menguji kemungkinan hubungan sebab dan akibat antar variabel.
Desain eksperimen terbagi atas dua kategori: eksperimen lab dan eksperimen lapangan.
EKSPERIMEN LAB
Eksperimen Laboratorium dilakukan untuk membuktikan
hubungan sebab akibat dalam suatu situasi buatan (laboratorium).
Kontrol dan manipulasi variabel “pengganggu” (Nuisance) dan variabel bebas, paling baik dilakukan dalam
eksperimen lab.
Kontrol dan Manipulasi
Kontrol; dilakukan untuk mengontrol variabel “pengganggu” dengan tidak
memasukannya ke dalam eksperimen.
Contoh: Manajer
SDM meneliti pengaruh pelatihan membuat Situs Web pada sekretaris baru.
Maka para sekretaris yang telah mempunyai pengalaman atau paham tentang Web
sebelumnya, tidak dimasukkan di dalam eksperimen
Manipulasi; kita membuat tingkat yang berbeda pada variabel
bebas untuk menilai dampak pada variabel terikat. Manipulasi variabel bebas
disebut juga perlakuan (treatment).
Contoh: Menguji pengaruh penerangan terhadap produktifitas
operator mesin jahit
MENGONTROL VARIABEL
PENGGANGGU
Memadankan Kelompok; dilakukan dengan memadankan (matching)
berbagai kelompok dengan memilih karakteristik yang mengacaukan dan secara
sengaja menyebarkannya ke semua kelompok.
Misalnya: terdapat 20 wanita di antara 60
angggota, maka di tiap kelompok ditempatkan 5 wanita, sehingga pengaruh gender
tersebar dalam 4 kelompok.
Randomisasi; menentukan dan menempatkan anggota kelompok ke
dalam 4 kelompok secara acak.
Misalnya: kita akan menentukan 4 kelompok dari 60
anggota, maka di tiap kelompok diundi secara acak. 15 orang pertama dari 60,
dimasukkan sebagai kelompok I, begitu selanjutnya.
VALIDITAS INTERNAL
Validitas Internal mengacu pada keyakinan kita
terhadap hubungan sebab dan akibat.
Dalam Eksperimen Lab di mana hubungan sebab dan
akibat dibuktikan, validitas internal bisa dikatakan tinggi.
Validitas Internal merujuk pada tingkat keyakinan
kita tentang pengaruh kausal (bahwa variabel X mempengaruhi variabel Y)
VALIDITAS EKSTERNAL
Validitas Eksternal atau eksperimen lab yang dapat
digeneralisasi. Jika kita menemukan hubungan sebab akibat setelah mengadakan
suatu eksperimen lab, kita belum tentu yakin
bahwa hubungan kausalitas tersebut juga akan berlaku dalam suatu
komunitas yang lebih besar (organisasi). Dalam hal tersebut, kita tidak bisa
yakin sepenuhnya bahwa hubungan sebab akibat yang ditemukan dalam eksperimen
lab, berlaku juga dalam situasi lapangan.
Validitas Eksternal mengacu pada tingkat
generalisasi dari hasil sebuah studi kausal pada situasi, orang, atau peristiwa
lain.
EKSPERIMEN LAPANGAN
Eksperimen Lapangan dilakukan dalam suatu
lingkungan alami di mana pekerjaan dilakukan sehari-hari, namun kepada satu
atau lebih kelompok diberikan perlakukan tertentu.
Eksperimen Lapangan mempunyai validitas eksternal
yang lebih tinggi (hasilnya dapat digeneralisasi pada situasi organisasi
lainnya), namun mempunyai validitas internal lebih rendah, yaitu kita tidak
bisa yakin mengenai seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y.
TRADE OFF ANTARA VALIDITAS
INTERNAL DAN EKSTERNAL
Eksperimen Lab; validitas internal tinggi, tapi
validitas eksternal rendah.
Eksperimen Lapangan; validitas eksternal tinggi,
tapi validitas internal rendah.
Untuk memastikan kedua jenis validitas, peneliti
biasanya menguji hubungan kausalitas dalam suatu situasi buatan (lab) yang
dikontrol secara ketat, setelah hubungan dibuktikan, kemudian menguji hubungan
kausalitas dalam eksperimen lapangan.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMENGARUHI VALIDITAS INTERNAL
Pengaruh Sejarah
Peristiwa, kejadian, atau faktor tertentu
yang muncul, berdampak bahkan
mengacaukan hubungan kausalitas antara kedua variabel (bebas dan terikat),
sehingga memengaruhi validitas internal.
Pengaruh Maturasi
Merupakan sebuah fungsi dari proses -biologis dan
psikologis- yang berlaku dalam responden sebagai hasil dari perjalanan waktu.
Meliputi pertambahan usia, kelelahan, rasa lapar, dan kebosanan.
Pengaruh Pengujian
Testing Effect memengaruhi validitas internal akibat prates dan
pascates yang dilakukan sebelumnya untuk menguji pengaruh sebuah perlakuan.
Kepekaan responden akan prates dan pascates dapat mengacaukan hubungan kausal
antar variabel.
Pengaruh Instrumentasi
Muncul disebabkan perlakuan berbeda pada instrumen
pengukuran.
Misalnya tentang kinerja pegawai , manajer A
mengukur dengan total produksi, manajer B dengan menghitung barang cacat,
manajer C yakni jumlah orang yang dipekerjakan.
Pengaruh Bias Seleksi
Seleksi subyek yang tidak tepat atau tidak cocok untuk kelompok eksperimen dan kontrol
dapat memengaruhi validitas internal.
Pengaruh Regresi Statistik
Pengaruh ini muncul jika anggota yang terpilih
untuk kelompok eksperimen mempunyai skor awal yang ekstrem pada variabel terikat.
Misalnya: Jika seorang manajer akan menguji apakah
dia dapat meningkatkan kepandaian menjual bagian penjualan, maka si manajer
sebaiknya tidak memilih mereka dengan kemampuan yang sangat rendah atau sangat
tinggi untuk eksperimen.
Pengaruh Mortalitas
Pengurangan anggota dalam kelompok eksperimen,
kontrol, atau keduanya, saat eksperimen berlangsung dapat memengaruhi validitas
internal.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMENGARUHI VALIDITAS EKSTERNAL
Validitas Eksternal bisa berkurang dikarenakan dalam eksperimen lab,
seleksi jenis subyek yang dilibatkan dan dipilih untuk eksperimen bisa sangat
berbeda dari jenis karyawan yang direkrut oleh organisasi.
Validitas Eksternal yang maksimal bisa diperoleh
dengan memastikan bahwa, sedapat mungkin, kondisi eksperimen lab sedekat dan
secocok mungkin dengan situasi dunia nyata.
Dalam hal ini, eksperimen lapangan menpunyai
validitas eksternal yang lebih besar daripada
eksperimen lab.
JENIS DESAIN EKSPERIMEN DAN
VALIDITAS INTERNAL
Semakin singkat rentang waktu eksperimen, semakin
kecil kemungkinan dipengaruhi Pengaruh Sejarah, Maturasi, dan Mortalitas.
Eksperimen yang berlangsung satu atau dua jam, biasanya tidak menemui kendala
dalam hal tersebut.
JENIS DESAIN EKSPERIMEN
Desain Eksperimen Semu
Desain Eksperimen Semu (Quasi-experimental
Design) teridiri atas prates dan pascates desain kelompok eksperimen.
Desain Empat Kelompok
Salomon
Desain eksperimental yang mengatur dua kelompok
eksperimen dan dua kelompok kontrol, memberikan prates dan pascates kepada satu
kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol, dan hanya memberikan pascates
kepada kelompok eksperimental dan kontrol yang lain.
Double-Blind Study
Studi di mana elaku eksperimen maupun subyek tidak
menyadari siapa yang diberi perlakuan sebenarnya dan siapa yang seakan-akan (placebo).
Desain Eksperimen Murni
Desain Eksperimen yang meliputi perlakuan,
kelompok kontrol, dan merekam informasi sebelum dan sesudah kelompok eksperimen
diberi perlakuan. Disebut juga
Ex Post Facto Experimental Design dilakukan untuk membuktikan hubungan
sebab–akibat. Tidak ada manipulasi variabel bebas dalam eksperimen lab atau
lapangan, namun subyek yang telah diberi stimulus dan tidak, dipelajari.
Misalnya: Untuk mempelajari pengaruh pelatihan
terhadap kinerja karyawan, maka data kinerja kedua kelompok baik yang telah mengikuti pelatihan
sebelumnya ataupun belum, dikumpulkan. Desain Eksperimen Ex Post Facto, dilakukan jauh setelah pelatihan itu dilakukan
sebelumnya.
Simulasi
Alternatif eksperimentasi lab dan lapangan yang
saat ini dipergunakan dalam penelitian bisnis adalah simulasi karena simulasi
berada diantara eksperimen lab dan lapangan, sejauh lingkungan diciptakan secara
artifisial tetapi tidak jauh berbeda dari realitas.
Tambahan, BACA JUGA Blue Ocean Strategy (Strategi Samudera Biru) membuat persaingan pasar tidak relevan lagi.
Tambahan, BACA JUGA Blue Ocean Strategy (Strategi Samudera Biru) membuat persaingan pasar tidak relevan lagi.
0 komentar:
Post a Comment