image source: linkedin.com
Pengukuran dapat
digunakan oleh perekayasa perangkat lunak untuk membantu memperkirakan kualitas
produk kerja teknis serta untuk membantu mengambil keputusan taktis pada saat
proyek sudah berjalan.
4.1. Pengukuran, Metrik dan Indikator
Measure
mengindikasikan kuantitatif dari luasan, jumlah, dimensi, kapasitas atau ukuran
dari atribut sebuah proses atau produk. Measurement adalah kegiatan menentukan
sebuah measure (pengukuran). IEEE Standard Glossary of Software Engineering
Terms mendefinisikan metrics sebagai ”ukuran kuantitatif dari tingkat di mana
sebuah sistem, komponen atau proses memiliki atribut tertentu.”
Metrik perangkat
lunak menghubungkan pengukuran individu dengan banyak cara (seperti rata-rata
jumlah kesalahan yang ditemukan per kajian atau jumlah rata-rata kesalahan yang
ditemukan per person-hour yang dipakai pada kajian).
Rekayasa
perangkat lunak mengumpulkan pengukuran dan mengembangkan metrik sehingga
diperoleh suatu indikator. Indikator adalah sebuah metrik atau kombinasi dari
metrik yang memberikan pengetahuan ke dalam proses perangkat lunak, sebuah
proyek perangkat lunak, atau produk itu sendiri.
4.2.
Metrik Dalam Proses dan Domain Proyek
Metrik harus dikumpulkan
sehingga indicator proses dan produk dapat dipastikan. Indikator proses
memungkinkan sebuah organisasi rekayasa perangkat lunak memperoleh pengetahuan
tentang reliabilitas sebuah proses yang sedang berlangsung (misalnya paradigma,
tugas-tugas rekayasa perangkat lunak, produk kerja, dan kejadian penting). Indikator
proses memungkinkan manajer dan pelaksana memperkirakan apa yang harus
dikerjakan dan yang tidak.
Indikator proyek
memungkinkan manajer proyek perangkat lunak :
(1).
Memperkirakan status sebuah proyek yang sedang berlangsung
(2). Menelusuri
risiko-risiko potensial
(3). Menemukan
area masalah sebelum masalah ”menjadi semakin kritis”
(4). Menyesuaikan
aliran kerja atau tugas-tugas; dan
(5). Mengevaluasi kemampuan tim proyek untuk mengontrol
kualitas hasil kerja rekayasa perangkat lunak
4.2.1. Metrik Proses dan Peningkatan Perangkat Lunak
Satu-satunya cara
yang paling rasional untuk meningkatkan proses adalah dengan mengukur atribut
tertentu dari proses, mengembangkan serangkaian metrik yang berarti berdasarkan
atribut-atribut tersebut, dan kemudian menggunakan metrik itu untuk memberikan
indikator yang akan membawa kepada sebuah strategi pengembangan.
Ketrampilan dan
motivasi yang diperlihatkan oleh manusia merupakan satu-satunya faktor yang
paling berpengaruh pada kualitas dan unjuk kerja tim.
Kita mengukur
reliabilitas proses perangkat lunak secara tidak langsung yaitu dengan
mengambil serangkaian metrik berdasarkan keluaran yang dapat diambil oleh
proses. Keluaran menyangkut pengukuran kesalahan yang ditemukan sebelum
pelepasan perangkat lunak, cacat yang disampaikan dan dilaporkan oleh pemakai
akhir, produk kerja yang dikirim, usaha manusia yang dilakukan, waktu kalender
yang digunakan, konfirmasi jadwal, serta pengukuran yang lain.
Grady menyatakan
bahwa ”etika metrik perangkat lunak” merupakan hal yang tepat bagi para manajer
ketika mereka melembagakan program metrik proses :
-
Gunakan istilah umum dan kepekaan organisasi ketika
menginterpretasi data metrik.
-
Berikan umpan balik reguler kepada individu dan tim yang
telah bekerja untuk mengumpulkan pengukuran dan metrik.
-
Jangan menggunakan metrik untuk menilai individu
-
Bekerja dengan pelaksana dan tim untuk menentukan tujuan
dan metrik yang jelas yang akan dipakai untuk mencapainya.
-
Jangan
pernah menggunakan metrik untuk mengancam individu dan tim.
-
Metrik
data yang menunjukkan sebuah area masalah tidak boleh “dianggap negative.”
Data-data itu hanya merupakan sebuah indicator bagi peningkatan proses.
-
Jangan tergoda pada sebuah metrik dan kemudian
mengabaikan metrik penting yang lain.
Pada dasarnya
statistical software process improvement (SSPI) menggunakan analisis kegagalan
perangkat lunak untuk mengumpulkan informasi seputar semua kesalahan dan cacat
yang terjadi pada saat sebuah aplikasi, sistem, atau produk dikembangkan dan
dipakai. Analisis kegagalan bekerja dengan cara sebagai berikut :
1.
Semua kesalahan dan cacat dikategorikan dari awal
(contohnya, kekurangan dalam spesifikasi, kekurangan dalam logika,
ketidaksesuaian dengan standar).
2.
Biaya untuk mengkoreksi setiap kesalahan dan cacat
dicatat.
3.
Jumlah kesalahan dan cacat dari setiap kategori dihitung
dan ditata dalam urutan naik.
4.
Biaya keseluruhan dari kesalahan dan cacat dari setiap
kategori dihitung.
5.
Data resultan dianalisis untuk menemukan kategori yang
menelan biaya besar.
6.
Rencana dikembangkan untuk memodifikasi proses guna
mengeliminasi (mengurangi frekuensi kejadian) kelas kesalahan dan cacat yang
paling membutuhkan banyak biaya.
4.2.2. Metrik Proyek
Metrik yang
dikumpulkan dari proyek terdahulu digunakan sebagai dasar yang dari sana
perkiraan usaha dan durasi waktu dibuat untuk kerja perangkat lunak saat ini.
Selagi sebuah proyek berjalan, pengukuran usaha dan waktu kalender yang
digunakan dibandingkan dengan perkiraan awal (dan jadwal peoyek).
Nilai produksi
yang disajikan dalam bentuk halaman dokumentasi, jam kajian, titik-titik
fungsi, dan deretan sumber yang disampaikan diukur, dan kesalahan yang
ditemukan selama masing-masing tugas kerja rekayasa perangkat lunak kemudian
ditelusuri.
Metrik proyek
mempunyai tujuan ganda. Pertama, metrik tersebut digunakan untuk meminimalkan
jadwal pengembangan dengan melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk
menghindar penundaan serta mengurangi masalah dan risiko potensial. Kedua, metrik
proyek dipakai untuk memperkirakan kualitas produk pada basis yang berlaku dan
bila dibutuhkan, memodifikasi pendekatan teknis untuk meningkatkan kualitas.
Model lain dari metrik proyek mengusulkan
bahwa setiap proyek seharusnya mengukur :
-
input (pengukuran sumber daya seperti manusia, lingkungan
yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan).
-
Output (pengukuran kemampuan penyampaian atau produk
kerja yang diciptakan selama proses rekayasa perangkat lunak).
-
Hasil (pengukuran yang menunjukkan efektivitas kemampuan
penyampaian).
Tambahan, BACA JUGA IT Project Management Plan
0 komentar:
Post a Comment