Ketika kita berbicara tentang telecom billing (penagihan
telekomunikasi) maka
secara default itu adalah tentang penagihan ritel. Seperti yang didefinisikan
sebelumnya, penagihan ritel telekomunikasi didefinisikan sebagai berikut:
Penagihan Telekomunikasi adalah proses
pengumpulan data penggunaan, menggabungkannya, menerapkan penggunaan yang
diperlukan dan biaya sewa yang pada akhirnya menghasilkan tagihan bagi
pelanggan. Proses Penagihan Telekomunikasi juga termasuk menerima dan menyimpan
data pembayaran dari pelanggan.
·
Penagihan
Tepat Waktu : Faktur Konsumen akhir akan menjadi menhasilkan bila tepat waktu.
Tanggal nominal. Sangat memungkinkan ada beberapa situasi ketika pelanggan
akhir tidak mendapatkan tagihan yang tepat waktu dikarenakan beberapa masalah
logistic. Tapi sudah menjadi tanggung jawab bidang TI tersebut agar semua
tagihan sesuai dengan tanggal jatuh temponya.
·
Keakuratan
Tagihan : Hal ini merupakan faktor yang sangat penting bagi kepuasan pelanggan
dan dari sudut pandang kewajiban regulasi. Jika sistem penagihan tidak
menghasilkan tagihan yang akurat maka dapat menyebabkan masalah bisnis yang
serius dari sudut pandang legalitas serta menambah ketidakpuasan pelanggan.
Ritel vs Penagihan
Grosir
Penagihan ritel berhubungan dengan konsumen akhir
dan penagihan secara individu dimana tagihan grosir berhubungan pula dengan
penagihan untuk perusahaan berikut ini tergantung pada situasi dan sifat
bisnis:
·
Tagihan
reseller dikaitkan dengan operator telekomunikasi.
·
Tagihan
mitra interkoneksi untuk menyediakan komunikasi lebih jauh agar dapat melakukan
panggilan ke pelanggan operator lain.
·
Tagihan
mitra roaming untuk memberikan
layanan kepada pelanggan mereka ketika mereka bepergian di luar area cakupan
operator.
Tagihan Grosir mudah untuk dibandingkan dengan
tagihan ritel dan memungkinkan tingkat kebesarannya toleransi dimana penagihan
ritel harus selalu 100% akurat. Penagihan Grosir tidak akan pernah bisa
seakurat 100% karena berbagai alasan seperti perbedaan harga yang
terkonfigurasi dalam dua sistem operator atau tingkat rata-rata perbedaan
jumlah panggilan karena beberapa panggilan tidak dapat terjawab pada setiap
elemen jaringan.
Ada sistem penagihan khusus yang digunakan
untuk menangani penagihan ritel contohnya seperti sistem penagihan Convergys dan Amdocs yang sudah terkenal untuk penagihan ritel dimana sistem
penagihan ASCADE dan INTEC juga terkenal untuk penagihan grosir.
Penagihan grosir juga dapat diselesaikan dengan
menggunakan sistem penagihan ritel dengan menggunakan laporan sederhana karena
hal tersebut tidak berkaitan dengan banyaknya tipe diskon dan promosi yang
terjadi dimana penagihan ritel membutuhkan semua komplikasi tersebut dan tidak
dapat ditangguhkan dengan menggunakan sistem penagihan grosir.
Semua konsep yang dibahas dalam tutorial sejauh
ini berkaitan dengan penagihan ritel dan bab-bab selanjutnya akan membahas
tentang penagihan interkoneksi, tagihan roaming
dan jenis tagihan lainnya.
Roaming adalah kemampuan berkomunikasi bagi
pelanggan yang berada diluar cakupan area operator agar secara otomatis dapat
membuat dan menerima panggilan telepon, mengirim dan menerima data, atau akses
layanan lainnya saat bepergian keluar area geografis jaringan utama, dengan
cara menggunakan jaringan operator lain.
Roaming dapat berupa roaming nasional atau roaming
internasional. Roaming nasional
berarti pengguna mobile menggunakan
jaringan lain di wilayah geografisnya dimana operator lain tidak memiliki
jaringan di wilayah cakupan tersebut. Misalnya, operator yang tidak memiliki
cakupan yang lengkap di suatu negara. Roaming
internasional digunakan ketika pelanggan mobile bepergian ke luar negeri dan menggunakan jaringan operator
di negara asing.
Bagaimana sebenarnya hal itu dapat terjadi? Ya
jika penyedia layanan tidak memiliki jangkauan jaringan di sebuah kota atau
negara tertentu maka provider pemberi layanan ini dapat membuat perjanjian roaming dengan operator selular lainnya
yang memiliki jaringan di kota atau negara tersebut. Sesuai dengan perjanjian,
penyedia layanan lain akan menyediakan semua layanan yang tersedia untuk
pelanggan mobile dari operator
selular yang pertama.
CDRs dihasilkan di daerah salah satu mitra roaming yang dikumpulkan dan dinilai
oleh mitra roaming lainnya yang pada
akhirnya akan dikirim ke penyedia layanan sebenarnya dari pelanggan roaming tertentu. Penyedia layanan yang
sebenarnya adalah konsumen akhir untuk semua layanan roaming yang ditetapkan berdasarkan biaya yang telah disepakati
sebelumnya.
Dua kemitraan roaming menyusun laporan keuangan mereka secara bulanan dengan
bertukar CDRs actual dan laporan berdasarkan CDRs tersebut.
HPMN dan VPMN:
The Home Public Mobile
Network (HPMN) atau
Jaringan mobile home publik adalah
jaringan yang digunakan oleh pelanggan seluler sesuai dengan layanan
langganannya. Istilah ini digunakan sebagai tindak lanjut kebalikan dari Visited Public Mobile Network (VPMN).
VPMN adalah jaringan yang digunakan oleh
pelanggan seluler saat roaming.
Istilah ini digunakan sebagai tindak lanjut kebalikan Home Public Mobile Network (HPMN).
Clearinghouse:
Sebelumnya telah dikenal perangkat seperti MACH
yang merupakan interface antara mitra
roaming yang berbeda untuk membantu
mereka bertukar CDRs, menyiapkan perjanjian roaming
dan menyelesaikan setiap perselisihan.
Clearinghouse menerima catatan penagihan dari
satu mitra roaming untuk inbound roamers (pengguna layanan roaming) dan menyerahkan catatan
penagihan ke mitra roaming yang
digunakan oleh pengguna jasa hal ini disebut out-bound roamer.
Apa itu TAP3?
Transfer Account
Procedure version 3 (TAP3) adalah proses yang memungkinkan operator Visited Public Mobile Network (VPMN) untuk mengirim catatan
penagihan roaming pelanggan
masing-masing bagi Home Public Mobile
Network (HPMN). TAP3 adalah versi terbaru dari standar dan akan
memungkinkan melakukan penagihan untuk pelanggan-pelanggan mereka.
Clearinghouse menggunakan TAP3 protokol untuk
bertukar semua CDRs antara mitra roaming yang
berbeda. TAP3 mendefinisikan bagaimana dan apa informasi berkeliaran pada ruang
penggunaan yang harus dilalui diantara Network
Operators. File-file ini dipertukarkan menggunakan koneksi FTP sederhana.
Ada berbagai versi TAP. TAP berevolusi dari
TAP1 melalui TAP2 dan TAP2+ kemudian TAP3. Rilisan terbaru, TAP3, termasuk
dukungan untuk inter-standard roaming di jaringan satelit, WLAN dan
UMTS dan juga teknologi 3G lainnya.
·
GSM TAP Standard TD.57: GSM Transferred Account Procedures (TAP) mendefinisikan format dan aturan
validasi untuk mentransfer informasi penggunaan roaming antara operator seluler di berbagai negara. TAP3 adalah
versi spesifikasi ketiga dari standar. File yang ditransfer ini disebut file
TAP.
·
GSM RAP Standard TD 3.2: GSM Returned Accounts Procedure (RAP) mendefinisikan format untuk mengembalikan
kesalahan yang ditemukan dengan file/events
yang ditransfer dalam TAP dan dengan demikian tejadi penolakan kewajiban
dalam hal keuangan untuk files/events. File
yang ditransfer ini disebut file RAP.
Roaming Billing:
Pengguna handphone pergi ke Negara lain dan
menggunakan jaringan asing tersebut. Untuk menagih pelanggan informasi ini
harus di oper kepada jaringan rumah. Jaringan asing akan mengumpulkan informasi
tentang penggunaan dari switch itu dll. Lalu menciptakan file TAP yang berisi
informasi yang ditetapkan dalam standar.
Lalu file di export (dalam basis regular.
Biasanya satu file per hari) ke home operator yang akan mengimpornya dan lalu menggunakan
informasinya untuk menagih pelanggan. Operator asing akan menilai panggilan
lalu menagih home network pelanggan untuk semua panggilan yang telah dilakukan.
Home operator dapat melipat gandakan atau menilai kembali panggilan untuk
menghasilkan revenue.
Apa itu MVNO
MVNO atau Mobile Virtual Network Operator. MVNO
adalah perusahaan yang menyediakan layanan telepon seluler tetapi tidak
memiliki lisensi frekuensi alokasi spectrum radio, juga tidak memiliki
infrastruktru yang dibuthkan untuk menyediakan layanan telepon seluler.
MVNE singkatan dari Mobile Virtual Network
Enabler adalah perusahaan yang menyediakan layanan untuk jaringan virtual
telepon seluler seperti billing, jaringan elemen provisioning, administrasi,
operasi, mendukung subsistem base station dan menduun operation systems, dan
penyediaan elemen jaringan back end, untuk memungkinkan penyediaan layanan
jaringan mobile seperti konektivitas telepon seluler.
Kenyataannya MVNO adalah re-seller dari produk
telepon seluler dan servis dari operator yang sebenarnya tetapi dalam merek
yang berbeda.
Sebagai contoh operator A memiliki semua
infrastuktur termasuk jaringan, switches, sistem pembayaran, sistem penyediaan
dan sistem layanan pelanggan dll. Sekarang jika seseorang ingin memulai bisnis
telekomunikasi dengan investasi yang minimum MVNO adalah pilihan untuk dipilih.
MVNO akan membeli layanan dalam jumlah besar
dari operator mapan dan menggan nama merek sebagai kenyamanan dan memasarkan
produk dan layanan tersebut sebagai operator. Operator yang sebenarnya akan
tetap transparan dari pelanggan ke akhir dan pelanggan akan merasa seperti
menjadi pelanggan MVNO
Tergantung pada situasi, MVNO dapat membeli
satu atau beberapa komponen infrastruktur dari operato dan membayar mereka dengan
sesuai. Sebagai contoh, MVNO mungkin hanya menggunakan jaringan dari operator
atau MVNO dapat menggunakan jaringan dan chaging system dari operator dan sisa
dari komponen seperti customer care, provisioning dll dapat diatur oleh MVNO.
MVNO memiliki control penuh atas SIM card,
merek, pemasaran, billing, dan operasi customer care.
Komersial pertama MVNO yang sukses di UK adalah
Virgin Mobile UK, diluncurkan di inggris pada tahun 1999 dan sekarang memiliki
lebih dari 4 juta pelanggan di inggris.
MVNO Service:
Tipikal MVNO adalah tidak memiliki
infrastruktur sendiri, tetapi beberapa pimpinan MVNO mengembangkan telepon
seluler sendiri dalam infrastruktur untuk memfasilitasi makna untuk menawarkan
nilai tambah servis. MVNO dapat memperlakukan kewajiban infrastruktur seperti
peralatan radio sebagai komoditi, sementara MVNO menawarkan kemajuan dan
diferensiasi layanan berbasi kepada ekspoitasi jaringan infrastruktur
intelligent.
Dengan cara ini, setiap MVNO dan operator
jaringan harus focus kepada ceruk pasar mereka masing-masing dan membentuk
layanan rinci yang akan memperluas jangkaun pelanggan dan merek.
Kebanyakan MVNO datang ke pasar dengan target
mereka hanya pelanggan pre-paid dan menyediakan mereka hanya layanan voice,
SMS, MMS, data, broadband dll. Dengan beberapa nilai layanan yang menarik.
MVNO Billing:
Dengan asumsi operator yang berkuasa menjual
infrastruktur mereka kepada MVNO. Mungkin ada model bisnis dan persetujuan yang
berbeda antara yang berkuasa dan MVNO. Berikut yang paling sering digunakan:
·
MVNO
dapat mematenkan dengan merek layanan mereka dan menjualnya di pasar dan MVNE
akan membatu dalam menyediakan layanan mereka ke pelanggan akhir. Disni komisi
persenan yang fix akan dikirimkan ke MVNE
·
MVNO
dapat membeli produ dan layanan dalam jumlah besar dengan potongan harga khusus
dan mematenkan dengan memerekinya dengan nama mereka dan menjualnya di pasar.
·
MVNO
menjual produk dan layanan dan berdasarkan pada penggunaan yang dilakukan
pelanggan akhir, MVNO membayar sejumlah uang kepada MVNE
Dalam semua kasus MVNO dapat diminta untuk
membayar sejumlah uang keamanan deposit ke MVNE lalu pembayaran bulanan terjadi
menggunakan laporan sederhana dihasilkan oleh MVNE
MVNE dapat menambahkan MVNO di sistem billing
mereka sebagai pelanggan perusahaan selama MVNO menyediakan layanan post-paid
dan dapat menambahkan semua produk dan dan penyedia layanan ke MVNO. Setiap
akhir bulan atau biasanya setelah dua minggu, tagihan dapat dihasilkan dan
kolesi dapat ditindak lanjuti.
Tetapi biasanya, kebanyakan MVNO menyediakan
layanan pre-paid ditangani dalam sistem pre-paid.
0 komentar:
Post a Comment