1. Metode
Penelitian
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah
jenis metode penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejernih mungkin,
tanpa ada perlakuan terhadap objek yang sedang diteliti (Kountur, 2007:54).
Metode deskriptif adalah studi yang dilakukan untuk mengetahui dan
menggambarkan karakteristik dari variabel-variabel dalam suatu situasi. Penelitian dimulai dengan melakukan analisis
internal perusahaan yaitu dengan cara wawancara untuk mendapatkan fakta-fakta.
2. Operasional Variabel
Variabel merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai
dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:32). Penentuan parameter dan variabel penelitian sangat
tergantung pada masalah penelitian, tujuan penelitian dan kerangka teori yang
digunakan.
2.1 Skala Pengukuran
Skala merupakan pemberian
angka-angka terhadap benda atau peristiwa dengan kaidah tertentu dan menunjukan
bahwa kaidah yang berbeda menghendaki skala yang berbeda pula (Umar,
2005:131-132).
Skala penilaian yang dipakai dalam penelitian ini adalah skala likert. Menurut Sumarni dan Salamah (2006:60) Skala Likert didesain untuk menilai sejauh mana subjek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan.
Skala penilaian yang dipakai dalam penelitian ini adalah skala likert. Menurut Sumarni dan Salamah (2006:60) Skala Likert didesain untuk menilai sejauh mana subjek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan.
Untuk mengurangi adanya Error Central Tendency yaitu dimana
responden cenderung memilih jawaban yang netral atau ditengah sehingga sulit
dianalisa, maka alternatif jawaban dibuat dalam jumlah genap dan diberi bobot
nilai. Dalam hal ini skala pengukuran dan skor nilainya adalah sebagai berikut:
1.
Sangat
Setuju (SS) = skor 4
2.
Setuju
(S) = skor 3
3.
Tidak
Setuju = skor 2
4.
Sangat
Tidak Setuju = skor 1
Sangat setuju pasti lebih
besar daripada setuju, tidak setuju pasti lebih tinggi daripada sangat tidak
setuju. Namun jarak antara sangat setuju ke setuju dan seterusnya tentunya
tidak sama, oleh karena itu data yang dihasilkan oleh skala likert adalah data
ordinal. Dimana kategori suatu variabel selain dibedakan antar kategori juga
dilakukan pengukuran atau tingkatan.
3. Tahapan Penelitian
Tahapan Penelitian merupakan suatu alur yang dilakukan
oleh penulis dalam melakukan suatu penelitian. Tahapan penelitian ini
menceritakan kegiatan yang penulis lakukan dari awal penulisan hingga tahapan
pembuatan kesimpulan dan saran.
4. Populasi
dan Sampel
|
4.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2009:115)
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan berkarakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi tidak terbatas adalah suatu populasi
yang mengalami proses secara terus menerus sehingga ukuran N (jumlah populasi) menjadi tidak terbatas perubahan
nilainya (Suharyadi, 2004:323)
4.2
Sampel
Sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Karena
pengunjung sekaligus pembeli produk jumlahnya tidak
diketahui sehingga untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus (Supramono,
2003:62) :
Keterangan:
N = Jumlah sampel
Zα = Nilai standard normal yang besarnya tergantung α
Bila α = 0,05 → Z = 1,67
Bila α = 0,01 → Z = 1,96
p = Estimasi proporsi populasi
q = 1-p
d = penyimpangan yang tolerir
untuk memperoleh n (jumlah
sampel) yang besar dan nilai p belum
diketahui, maka dapat digunakan p =
0,5 , dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian
ini adalah :
Penarikan sampel
dilakukan dengan menggunakan metode Aksidental. Menurut Sugiyono (2007:77) metode Aksidental adalah teknik penentuan
sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
5. Pengumpulan
Data
5.1 Kuesioner
Menurut
Umar (2005:167) teknik yang menggunaan angket (kuesioner) adalah suatu cara
pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada
responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan
tersebut.
Tipe
pertanyaan dalam kuesioner ini bersifat tertutup dimana kemungkinan jawaban
ditentukan terlebih dahulu. Responden tinggal memilih jawaban yang menurutnya
sesuai dengan realitas yang dialaminya
5.2 Dokumen
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap
dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif
(Sugiyono, 2009:422). Dalam penelitian ini, dilakukan pengumpulan data dokumen
berupa gambar dan foto.
6.
Uji Validitas dan Reliabilitas
3.6.1 Reliabilitas
Reliabilitas
adalah suatu instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2002:154). Dalam
penelitian uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik formula Alpha Cronbach dengan menggunakan
program SPSS 17.0 for windows. Adapun
indikator pengukuran reliabilitas menurut Sekaran (2002:312) yang membagi
tingkatan reliabilitas dengan kriteria alpha
> 0,6 reliabilitas diterima.
3.6.2
Validitas
Instrumen
yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan (mengukur) data
itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2009:172). Cara yang dipakai dalam menguji
tingkat validitas adalah dengan variabel internal, yaitu menguji apakah
terdapat kesesuaian antara bagian instrumen secara keseluruhan.
3.7 Teknik
Analisis Data
Analisis
data yang digunakan untuk melihat hubungan antara blue ocean strategy terhadap tingkat penjualan J.CO Donuts & Coffee adalah dengan
menggunakan korelasi product moment
dari Karl Pearson. Kegunaan dari korelasi ini adalah untuk menguji dua signifikansi dua variabel,
mengetahui kuat lemah hubungan, dan mengetahui besar retribus. Dalam penelitian
ini analisis korelasi Pearson digunakan untuk menjelaskan derajat hubungan
antara variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent) dengan
nilai : -1 < rs < 1, dimana :
a. Bilai nilai rs = -1 atau mendekati -1, maka
korelasi kedua variabel dikatakan sangat kuat dan negatif artinya sifat
hubungan dari kedua variabel berlawanan arah, maksudnya jika nilai X naik maka nilai Y akan turun atau sebaliknya.
b. Bila nilai rs = 0 atau mendekati 0, maka
korelasi dari kedua variabel sangat lemah atau tidak terdapat korelasi sama
sekali.
c.
Bila
nilai rs = 1 atau mendekati 1, maka korelasi dari kedua variabel
sangat kuat dan positif, artinya hubungan dari kedua variabel yang diteliti
bersifat searah, maksudnya jika nilai X naik
maka nilai Y juga naik atau
sebaliknya.
Adapun kriteria penilaian korelasi menurut Sugiyono (2003 ; 216) yaitu
:
Tabel 3.2
Kriteria Penilaian Korelasi
Interval Koefisien
|
Tingkat Hubungan
|
0.00 – 0.199
|
Sangat Rendah
|
0.20 – 0.399
|
Rendah
|
0.40 – 0.599
|
Sedang
|
0.60 – 0.799
|
Kuat
|
0.80 – 1.000
|
Sangat Kuat
|
Penghitungan korelasi dilakukan dengan
menggunakan program SPSS 17.0 for
windows.
Dalam analisis data model analisa korelasi, karena
jawaban responden yang diukur dengan menggunakan skala likert (lykert scale) diadakan scoring numerical 1, 2, 3 dan 4 maka hal
ini data masih dalam bentuk ordinal. Sehingga dengan demikian yang harus
terlebih dahulu dilakukan adalah merubah
data ordinal kedalam data interval. Pada penelitian ini data ordinal
ditransformasikan ke data interval dengan menggunakan method of successive, Hays (1976).
Tambahan, BACA JUGA Metode Penelitian Bisnis by Uma Sekaran (2006) metode pendukung penelitian tugas akhir/SKRIPSI.
0 komentar:
Post a Comment