Posted by Ricky Posted on Sunday, March 01, 2015 | No comments

Metodologi Penelitian Bisnis by Uma Sekaran (2006)

BAB 1 : PENGANTAR PENELITIAN


DEFINISI PENELITIAN
Penelitian berasal dari kata riset (research) yang berarti mencari kembali. Dengan kata lain, penelitian adalah proses menemukan solusi masalah setelah melakukan studi yang mendalam dan menganalisis faktor situasi.
Manajer dalam organisasi terus-menerus menyibukkan diri dalam mempelajari dan menganalisis masalah-masalah dan karena itu terlibat dalam sejumlah bentuk kegiatan penelitian saat mereka mengambil keputusan di tempat kerja. Dengan demikian, penelitian bisnis didefinisikan sebagai  penyelidikan atau investigasi yang terkelola, sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif, dan ilmiah
terhadap suatu masalah spesifik, yang dilakukan dengan tujuan menemukan jawaban atau solusi terkait.

PENELITIAN : TERAPAN DAN DASAR
Penelitian dapat dilakukan untuk dua tujuan berbeda. Berdasarkan tujuannya, penelitian dibagi menjadi:
·         Penelitian Terapan (applied research), bertujuan memecahkan masalah mutakhir yang dihadapi oleh manajer dalam konteks pekerjaan, yang menuntut solusi tepat waktu.
·         Penelitian Dasar (basic research), dilakukan untuk menghasilkan pokok pengetahuan dengan berusaha memahami bagaimana masalah tertentu yang terjadi dalam organisasi dapat diselesaikan

ETIKA DAN PENELITIAN BISNIS
Etika dalam penelitian bisnis mengacu pada kode etik atau norma perilaku sosial yang diharapkan ketika melakukan penelitian dan berlaku bagi sponsor penelitian,  peneliti yang melakukan penelitian, serta responden yang memberikan data.
Perilaku etis meliputi setiap langkah dalam proses penelitian: pengumpulan data, analisis data, pelaporan, dan penyebaran informasi di internet, jika kegiatan itu dilakukan.Bagaimana masalah dipecahkan dan bagaimana informasi rahasia dijaga, kesemuanya dipandu  oleh etika bisnis.

  
BAB 2 : INVESTIGASI ILMIAH


DEFINISI PENELITIAN ILMIAH
Penelitian ilmiah berfokus pada pemecahan masalah dan mengikuti metode langkah demi langkah yang logis, terorganisasi, dan ketat untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, menganalisisnya dan menarik kesimpulan yang valid dari hal tersebut.

MENGAPA DIPERLUKAN PENELITIAN ILMIAH ?
·         Penelitian ini tidak didasarkan pada firasat, pengalaman, dan intuisi.
·         Memiliki tujuan yang terarah dan jelas.
·         Memungkinkan semua orang yang tertarik dalam meneliti dan mengetahui tentang isu-isu yang sama atau mirip untuk tampil dengan temuan yang sebanding atau dapat dibandingkan.
·         Hasil temuannya akurat dan dapat dipercaya.
·         Dapat diaplikasikan pada permasalahan yang serupa.
·         Lebih obyektif.
·         Mampu menyoroti hal-hal penting di tempat kerja yang membutuhkan perhatian khusus untuk menyelesaikan atau meminimisasi masalah.
·         Penelitian ilmiah dan pengambilan keputusan manajerial merupakan bagian integral dari pemecahan masalah yang efektif.
·         Dapat diaplikasikan pada penelitian dasar dan terapan

CIRI – CIRI PENELITIAN ILMIAH
Ciri –ciri atau karakteristik utama penelitan ilmiah adalah sebagai berikut :
1.       Tujuan jelas
Manajer memulai penelitian dengan sebuah sasaran atau tujuan yang jelas. Fokusnya meningkatkan komitmen karyawan terhadap organisasi, dalam bentuk berkurangnya pergantian, absensi, dan mungkin menaikkan level kinerja yang kesemuanya tentu akan menguntungkan organisasi.
2.       Tepat
Ketepatan mengandung arti kehati-hatian, kecermatan dan tingkat ketelitian dalam investigasi penelitian. Hal ini harus didasari oleh teori dan metodologi yang sesuai dengan penelitian.
3.       Dapat diuji
Penelitian ilmiah menguji secara logis hipotesis yang telah disusun dengan metode statistik tertentu untuk melihat apakah data mendukung perkiraan atau hipotesis yang dibuat setelah studi yang mendalam terhadap masalah.
4.       Dapat ditiru
Ini berarti bahwa hasil penelitian dapat digunakan lagi jika keadaan yang sama berlaku
5.       Ketelitian dan keyakinan
Ketelitian dan keyakinan merupakan aspek penting yang dicapai melalui desain sampling ilmiah yang tepat. Ketelitian mengacu pada kedekatan temuan dengan realitas berdasarkan sebuah sampel. Keyakinan mengacu pada probabilitas ketepatan estimasi kita.
6.       Obyektivitas
Kesimpulan yang ditarik dari interpretasi hasil analisi data harus obyektif, yaitu harus berdasarkan fakta – fakta dari temuan yang berasal dari data aktual, dan bukan nilai – nilai subyektif atau emosional semata.
7.       Dapat Digeneralisasi
Dapat digeneralisasi mengacu pada cakupan penerapan temuan penelitian dalam suatu konteks organisasi  ke konteks organisasi lainnya. Semakin penelitian itu dapat digeneralisasi, maka akan semakin besar kegunaan dan nilainya.
8.       Hemat
Kesederhanaan dalam menjelaskan fenomena atau persoalan yang muncul, dan dalam menghasilkan solusi masalah, selalu lebih disukai untuk keranga penelitian yang kompleks yang meliputi jumlah faktor yang tidak dapat dikendalikan

RINTANGAN SAINS DALAM PENELITIAN
Jawaban untuk masalah dapat ditemukan baik oleh proses deduksi atau proses induksi, atau dengan kombinasi keduanya. Deduksi adalah proses menarik kesimpulan beralasan berdasarkan generalisasi logis dari sebuah fakta yang diketahui. Induksi adalah membuat proposisi umum berdasarkan fakta yang diamati.

METODE HIPOTESIS – DEDUKTIF
Salah satu metode investigasi ilmiah yang utama adalah metode hipotetis-deduktif. Metode ini meliputi tujuh langkah, yaitu pengamatan, pengumpulan data awal, perumusan teori, penyusunan hipotesis, pengumpulan data ilmiah, analisis data dan deduksi.

TIPE PENELITIAN LAINNYA
Untuk mempelajari jenis persoalan tertentu digunakan :
·         Studi kasus meliputi analisis mendalam dan kontekstual terhadap situasi yang mirip dalam organisasi lain di mana sifat dan masalah yang terjadi serupa dengan yang dialami saat ini.
·         Penelitian tindakan merupakan proyek yang berkembang secara terus-menerus dengan saling memengaruhi antara masalah, solusi, pengaruh atau konsekuensi, dan solusi baru.


BAB 3 : TEKNOLOGI DAN PENELITIAN BISNIS

Kegunaan teknologi dalam semua aspek bisnis tidak dapat disangkal. Teknologi yang dimaksud mengacu pada semua peranti keras, peranti lunak dan bantuan komunikasi lainnya yang mencapai hasil bisnis yang diinginkan. Misalnya, jika kita ingin mengirim sebuah surat bisnis professional, peranti lunak pengolah kata akan menjadi teknologi yang digunakan untuk tujuan tersebut; jika ingin mempromosikan produk, teknologi web menjadi alat yang efektif; dan jika memerlukan materi publikasi terkait topic minat apapun, penggunaan internet akan menemukan data yang diinginkan.

Untuk menjalankan bisnis, diperlukan data yang berguna, tepat waktu, akurat, terpercaya, dan valid. Bila data dalam bentuk mentah dievaluasi, dianalisis dan disatukan,  informasi yang bermanfaat pun tersedia bagi manajer untuk membantu mereka membuat keputusan bisnis yang baik.Pengumpulan informasi, komunikasi, dan pengambilan keputusan berjalan saling bergandengan tangan. Era informasi telah memungkinkan para manajer untuk memperoleh, bakan data yang sangat besar dalam waktu singkat dan membuat keputusan keputusan dugaan berdasarkan analisis dan interpretasi mereka.  Sumber informasi internal dan eksternal sering saling melengkapi, seperti bila penelitian eksternal terhadap preferensi konsumen, pasar keuangan, dan indikator ekonomi menentukan keputusan internal yang terkait dengan lini produk, strategi pemasaran, dan sistem distribusi.

Metode-metode yang digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyatukan informasi dari lingkungan eksternal dan internal menjadi semakin canggih berkat cakupan luas teknologi, yang membuat penelitian yang tepat waktu dan efisien adalah vital bagi kelangsungan perusahaan.

TEKNOLOGI YANG BIASA DIGUNAKAN DALAM BISNIS
Internet, yang merupakan jaringan komputer global yang menghubungkan orang dan informasi, telah membuka kemungkinan yang sangat besar bagi kemajuan penelitian dan memperluas peluang bisnis di seluruh dunia. Internet menghubungkan kita secara global ke seluruh dunia sehingga dapat digunakan untuk mengumpulkan segala informasi yang kiranya dapat membantu memenuhi kebutuhan dan keperluan kita.
Surat Elektronik (E-Mail), dimungkinkan dari penggunaan internet  sebagai salah satu alat komunikasi bisnis yang tidak mahal, hampir instant, dan mempunyai nilai tambah berupa jaminan pengiriman subjek hanya kepada alamat e-mail yang tepat.
Intranet, berkaitan dengan sistem internal organisasi yang menghubungkan jaringan data internal perusahaan, tetapi mencegah akses bagi pihak luar organisasi atau perusahaan. Sistem ini juga memfasilitasi pencarian data dari dalam perusahaan.
Browser adalah suatu fitur yang digunakan untuk mengakses data dari situs dan mengaplikasi web dengan mudah. Tanpa adanya browser, penggunaan internet tidak akan berfungsi atau berguna.
Situs Web digunakan oleh sebuah organisasi untuk mempublikasikan atau mempromosikan citra mereka, berkomunikasi dengan pelanggan, membangun hubungan, membagi informasi, memberi penawaran menarik kepada calon konsumen, dan memastikan bahwa mereka tetap memperoleh laba. Web adalah alat yang ampuh untuk komunikasi bisnis  dan cara yang hebat untuk menyampaikan informasi kepada pelanggan atau rekan kerja.

  
PERANTI LUNAK YANG DIGUNAKAN DALAM PENELITIAN BISNIS
Groupware, yang beroperasi pada sebuah jaringan sehingga sejumlah tim dapat bekerja dalam proyek bersama dan peranti ini memungkinkan orang dari departemen berbeda untuk mengakses data bersama-sama.
Neural Network (jaringan Syaraf) didesain untuk menelusuri pola-pola dalam sekumpulan data dan mengambil kesimpulan darinya. Peranti ini memungkinkan peramalan penjualan, saham, dan sebagainya.
CAM /CAD , CAM(computer aided manufacturing)membantu para insinyur untuk mendesain komponen manufaktur dan mengarahkan produksi produk, sedangkan CAD (computer aided design) menghasilkan dan menampilkan gambar-gambar rumit dengan presisi memungkinkan eksperimentasi dengan desain yang berbeda. Kecanggihan, desain dan pengembangan produk dibuat mungkin oleh program ini.
Enterprise Resouces Planning (Paket perencanaan Sumber Daya Perusahaan) yang menawarkan integrasi aplikasi bisnis all-in-one yang secara perlahan telah menggantikan aplikasi manufaktur, keuangan dan catatan pesanan tradisional yang biasanya didesain sendiri dan tidak mudah diintegrasikan.
Program Peranti Lunak Analisis Data memudahkan pengumpulan data, penyimpanan, dan analisis data mentah yang dikumpulkan melalui survei. Peranti tersebut anatar lain SPSS, SAS, Excel, dan sebagainya.

APLIKASI TERBARU DALAM TEKNOLOGI
Saat ini ada beberapa aplikasi terbaru dalam teknologi yang dapat membantu penelitian dan pengembangan bisnis, yaitu alat elektronik genggam (handheld device),teknologi suara interaktif, CD-ROM, dan basis data relasional, digital whiteboard, video konferensi kelompok,realitas virtual dan menghubungkan PC ke peralatan elektronik.
Perluasan fungsi dan pertumbuhan ukuran organisasi mengharuskan penggunaan sistem informasi yang baik di mana data dapat diakses untuk keperluan analisis/pengambilan keputusan oleh para eksekutif dan manajer di berbagai tingkatan. Beberapa aspek sistem informasi antara lain:
Penyimpanan data (datawarehousing),  yaitu proses mengekstrak, mentransfer, dan mengintegrasi data yang tersebar di berbagai basis data dan sistem operasi eksternal untuk memudahkan analisis dan pengambilan keputusan.
Penambangan data (data mining), yaitu alat strategis yang menggunakan algoritma untuk menganalisis data dan efektif membedah datawarehouse untuk mengidentifikasi pola dan hubungan yang tersembunyi dalam data yang tersimpan.
Riset Operasi, merupakan alat canggih yang digunakan untuk menyederhanakan persoalan rumit tertentu yang harus dikuantifikasi melalui penggunaan matematika dan statistik lanjutan untuk melengkapi penilaian pribadi manajer dalam pengambilan keputusan.

Data merupakan nyawa perusahaan dan sebaiknya disimpan dalam sekurangnya dua lokasi lain, atau setidaknya dicadangkan pada tape dan disimpan dalam lokasi terpencil lainnya. Keamanan data bagi setiap organisasi menjadi masalah yang sangat penting akibat kemajuan teknologi. Setiap organisasi harus melindungi informasi tersebut dari berbagai ancaman dengan penggunaan ID digital, firewall, anti virus terbaru, otorisasi, dan otentikasi.

Meskipun teknologi menawarkan kesempatan yang tidak terbatas bagi organisasi dan indvidu dalam pengambilan keputusan pada berbagai tingkatan, teknologi juga membebankan kewajiban tertentu bagi penggunanya. Pertama, adalah sangat penting untuk melindungi privasi semua orang, baik itu konsumen, pemasok, karyawan atau lainnya. Dengan kata lain bisnis harus menyeimbangkan kebutuhan informasi mereka dengan hak individu yang berhubungan dengan mereka, dan yang datanya mereka simpan. Kedua, perusahaan juga perlu memastikan bahwa informasi rahasia yang berkaitan denga individu dilindungi dan tidak bocor kepada vendor yang tidak bermoral dan digunakan untuk tujuan yang tidak bertanggung jawab.

Ketiga, perhatian harus diberikan untuk memastikan bahwa informasi yang tidak benar tidak didistribusikan di antara berbagai arsip berbeda perusahaan. Keempat, mereka yang mencari data untuk perusahaan harus jujur, dapat dipercaya dan berhati-hati dalam mengumpulkan dan merekam data dalam cara yang tepat waktu. Tanggung jawab perusahaan terletak pada fakta bahwa teknologi harus berjalan seiiring dengan praktek etika yang diikuti oleh aggotanya saat mereka melakukan aktifitas bisnis sehari-hari.


BAB 4 : PROSES PENELITIAN
 Pengamatan Bidang Masalah yang Luas, Pengumpulan Data Awal, Definisi Masalah

PROSES PENELITIAN UNTUK PENELITIAN TERAPAN DAN DASAR
Penyelidikan ilmiah dalam metode hipotesis-deduktif dapat dibahas terkait dengan dua aspeknya yang berbeda--proses (process) menyusun kerangka konseptual dan hipotesis untuk pengujian, dan desain (design), yang meliputi perencanaan studi aktual, berurusan dengan aspek tertentu seperti lokasi studi, pemilihan sampel, serta pengumpulan dan analisis data.

PENGAMATAN TERHADAP BIDANG MASALAH YANG LUAS
Identifikasi bidang masalah yang luas melalui proses pengamatan dan fokus pada situasi yang dibahas. Bidang masalah yang luas  mengacu pada seluruh situasi dimana seseorang melihat sebuah kemungkinan dalam konteks organisasi yang perlu diselesaikan.
Contoh bidang masalah luas yang bisa diamati yaitu volume penjualan sebuah produk, pengendalian persediaan atau program pelatihan yang tidak efektif.  Bidang masalah yang luas bisa dipersempit menjadi lebih spesifik dengan pengumpulan sejumlah data awal pendahuluan, baik melalui wawancara maupun penelitian literatur

PENGUMPULAN DATA AWAL
Melalui wawancara yang tidak terstruktur, wawancara terstruktur dan penelitian perpustakaan akan mambantu peneliti untuk mendefinisikan masalah secara lebih spesifik dan menyusun teori, menguraikan variabel-variabel yang mungkin berpengaruh. Sifat informasi yang diperlukan oleh peneliti untuk tujuan tersebut dapat  diklassifikasikan secara luas kedalam tiga  bagian :
Informasi  latar belakang mengenai organisasi,  yaitu faktor kontekstual
Filosofi manajemen, kebijakan perusahaan, dan aspek struktural lainnya.
Persepsi, sikap, dan respons perilaku dari anggota organisasi dan sistem klien (sejauh dapat diterapkan).
informasi-informasi tersebut dapat diperoleh dari publikasi dokumen yang tersedia, situs web perusahaan, arsip perusahaan dan sumver lainnya. Data yang diperoleh melalui sumber yang telah ada dan tidak perlu dikumpulkan sendiri oleh peneliti disebut data sekunder. Sedangkan data yang dikumpulkan untuk penelitian dari tempat aktual terjadinya peristiwa melalui pengamatan atau penyebaran kuisioner disebut data primer.

Proses pengumpulan data awal yang diperoleh dari wawancara kepada responden baik dengan wawancara terstruktur dan tidak terstruktur  akan memberi pewawancara gagasan yang baik mengenai dinamika yang berlaku dalam sistem. Langkah selanjutnya setelah wawancara adalah menabulasi berbagai jenis informasi yang telah diperoleh selama wawancara dan menentukan bila ada pola dalam respon yang dapat dilihat. 
Dari tabulasi yang menunjukkan variabel tertentu bagi peneliti maka langkah berikutnya, yaitu melakukan survei literatur yang merupakan satu cara untuk meringkaskan data sekunder dan adalah langkah penting dalam proses penelitian untuk mendefinisikan masalah penelitian. Survei literatur merupakan dokumentasi  dari tinjauan menyeluruh terhadap karya publikasi dan nonpublikasi dari sumber sekunder dalam bidang minat khusus bagi peneliti.
Langkah pertama dalam proses tersebut meliputi pengidentifikasian berbagai bahan publikasi dan nonpublikasi yang relevan. Langkah kedua adalah pengumpulan informasi relevan baik melalui pencarian diperpustakaan maupun aksesnya ke sumber online.  Langkah ketiga adalah menulis tinjauan literatur.


DEFINISI  MASALAH
Setelah memperoleh data awal dari wawancara dan tinjauan literatur, proses selanjutnya adalah mempersempit masalah dari dasar yang semula luas dan menekan persoalan dengan lebih jelas. Definisi masalah adalah pernyataan dari pertanyaan yang jelas, tepat dan ringkas atau persoalan yang diinvestigasi untuk menemukan jawaban, atau solusi. Contoh masalah yang didefinisikan dengan baik  adalah seberapa besar pengaruh harga dan kualitas pada penilaian konsumen terhadap produk?
Ringkasnya, permasalahan penelitian merupakan dasar mengapa penelitian dilakukan, dituangkan dalam latar belakang penelitian, dan latar belakangnya dimulai dari hal yang bersifat umum kemudian mengerucut  ke permasalahan yang lebih spesifik. Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda. Rumusan masalah hendaknya dapat mengungkapkan hubungan antara dua variabel atau lebih dan dinyatakan dalam kalimat tanya.


BAB 5 : PROSES PENELITIAN
Kerangka Teoritis dan Penyusunan Hipotesis


KERANGKA TEORETIS
Kerangka teoritis adalah model konseptual yang berkaitan dengan bagaimana seseorang menyusun teori atau menghubungkan secara logis beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah, atau kerangka teoritis membahas saling ketergantungan antar variabel. Penyusunan kerangka konseptual membantu kita mengendalikan atau menghipotesiskan dan menguji hubungan tertentu untuk meningkatkan pemahaman kita mengenai dinamika situasi.
Karena kerangka teoritis membahas antar variabel maka sangat perlu untuk mengidentifikasi dan menguraikan variabel dengan jelas. Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai. Nilai bisa berbeda pada berbagai waktu untuk objek atau orang yang sama, atau pada waktu yang sama untuk objek atau orang yang berbeda. Contoh variabel yaitu unit produksi, absensi dan motivasi.
Empat jenis variabel utama, yaitu:
1.       Variabel terikat (dependent variabel)
Variabel yang menjadi minat utama studi atau merupakan variabel utama yang menjadi faktor yang berlaku dalam investigasi. 
2.       Variabel bebas (independent variabel)
Variabel yang mempengaruhi variabel terikat entah secara positif maupun negatif. Yaitu, jika terdapat variabel bebas variabel terikat juga ada. 
3.       Variabel moderator (moderating variabel)
Variabel yang mempunyai hubungan ketergantungan yang kuat dengan hubungan variabel terikat atau variabel bebas. Dimana, kehadiran variabel ini mengubah hubungan awal antara bebas dan variabel terikat. 
4.       Variabel antara (intervening variable)
Variabel yang mengemuka sebagai fungsi dari variabel bebas, dan membantu dalam mengonseptualisasi dan menjelaskan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Langkah-langkah membuat model konseptual atau kerangka teoritisnya yaitu:  1) Tetapkan nama variabel yang diteliti; 2) Pembahasan harus menyebutkan alasan  kaitan antarvariabel; 3Bila sifat dan arah hubungan dapat diteorikan berdasarkan temuan penelitian sebelumnya, maka harus ada indikasi dalam pembahasan apakah hubungannya akan positif atau negatif; 4) Harus ada penjelasan mengapa hubungan tersebut diperkirakan berlaku;  5) Deskripsikan teori dalam bentuk diagram skematis kerangka teoretis.

PENYUSUNAN HIPOTESIS
Setelah mengidentifikasi variabel penting dan menetapkan hubungan antar variabel melalui pemikiran logis dalam kerangka teoritis selanjutnya kita berada dalam posisi untuk menguji apakah hubungan yang diteorikan benar-benar terbukti kebenarannya. Menguji hubungan tersebut dengan analisis statistik atau melalui analisis kasus negatif dalam penelitian kualitatif. Hasil pengujian memberi solusi untuk memecahkan masalah. Penyataan yang dapat diuji disebut Hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya. Namun tidak semua penelitian memerlukan hipotesis, penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif tidak memerlukan hipotesis
Dalam sebuah penelitian, hipotesis dapat dinyatakan dalam beberapa bentuk:
·         Pernyataan hipotesis (format jika-maka); hipotesis dapat menguji apakah terdapat perbedaan antara dua kelompok atau antara beberapa kelompok yang terkait dengan variabel. Untuk menguji apakah hubungan atau perbedaan yang diperkirakan tersebut eksis atau tidak, hipotesis dapat disusun sebagai proposisi atau dalam bentuk pernyataan jika-maka.Contoh:Karyawan yang lebih sehat akan lebih jarang mengambil cuti sakit; Jika Karyawan lebih sehat, maka mereka akan lebih jarang mengambil cuti saki.
·         Hipotesis direksional adalah hubungan antara dua variabel atau membandingkan dua kelompok dengan menggunakan istilah-istilah positif, negatif, lebih dari, kurang dari, dan semacamnya. Contoh: Wanita lebih bermotivasi di banding pria.
·         Hipotesis nondireksional adalah hipotesis yang mendalilkan hubungan atau perbedaan, tetapi tidak memberikan indikasi mengenai arah dari hubungan atau perbedaan tersebut.
·         Hpotesis nol (hipotesis nihil atau null hypotheses) adalah proposisi yang menyatakan hubungan yang difinitif dan tepat di antara dua variabel. Korelasi populasi antara dua variabel adalah sama dengan nol atau bahwa perbedaan dengan mean (rerata hitung) dua kelompok dalam populasi adalah sama dengan nol (atau suatu angka tertentu). Dapat dinyatakan sebagai berikut:

         H0 : µM = µW      atau     H0 : µM - µW 

Di mana  H0 mewakili hipotesis nol, µM  adalah mean (rerata hitung) tingkat motivasi pria, dan µW adalah mean  tingkat motivasi wanita.

 ·        H ipotesis alternatif untuk contoh diatas secara statistik akan dinyatakan sebagai berikut: 

        HA : µ<  µW     Yang sama dengan     HA : µ> µM

Di mana HA mewakili hipotesis alternatif   dan µM berturut-turut adalah mean tingkat motivasi pria dan wanita.
Langkah-langkah yang harus diikuti dalam pengujian hipotesis:
1.       Menyatakan hipotesis nol dan alternatif.
2.       Memilih uji statistik yang tepat berdasarkan data, parametrik atau nonparametrik.
3.       Menentukan tingkat signifikasi yang diinginkan.
4.       Memastikan jika hasil dari analisis computer menunjukkan bahwa tingkat signifikansi terpenuhi.
5.       Jika nilai hitung lebih besar daripada nilai kritis , hipotesis nol ditolak dan alternatif diterima.  Jika nilai hitung lebih kecil daripada nilai kritis , hipotesis nol diterima dan alternatif ditolak.


BAB 6 : UNSUR – UNSUR DESAIN PENELITIAN


Setelah mengidentifikasi variabel dan mengembangkan kerangka teoritis serta menyusun hipotesis, maka langkah selanjutnya adalah mendesain penelitian sehingga data yang diperlukan dapat dikumpulkan dan dianalisis untuk sampai pada solusi
.
Tujuan Studi
Studi ekspolaratif (exploratory study) dilakukan jika tidak banyak yang diketahui mengenai situasi yang dihadapi atau tidak ada informasi yang tersedia mengenai bagaimana masalah atau isu penelitian yang mirip diselesaikan di masa lalu. Studi eksploratif dilakukan untuk memahami dengan lebih baik sifat masalah, ketika sejumlah fakta diketahui, tetapi diperlukan lebih banyak informasi untuk menyusun kerangka teoretis yang kukuh.
·         Studi deskriptif (descriptive study) dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi. Tujuannya adalah memberikan sebuah riwayat atau untuk menggambarkan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena perhatian dari  perspektif seseorang, organisasi, atau lainnya kepada peneliti.
·         Pengujian hipotesis (hypothesis testing) dilakukan untuk menguji apakah pernyataan jika-maka yang dihasilkan dari kerangka teoretis benar adanya ketika dihadapkan pada penyelidikan yang ketat.

Jenis Investigasi
Manajer harus menentukan apakah yang diperlukan adalah studi kausal (causal study) atau korelasional (correlational) untuk menemukan jawaban atas persoalan yang dihadapi. Studi di mana peneliti ingin menemukan penyebab dari satu atau lebih masalah disebut studi kausal  (causal study) dan jika peneliti berminat untuk menemukan variabel penting yang berkaitan dengan masalah, studi tersebut disebut studi korelasional  (correlational study).
Tingkat Intervensi Peneliti Terhadap Studi.
Tingkat intervensi peneliti terhadap arus kerja normal di tempat kerja mempunyai keterkaitan langsung dengan pilihan studi yang dilakukan, kausal atau korelasional.

Situasi Studi
Penelitian organisasi dapat dilakukan dalam lingkungan yang alami, dimana pekerjaan berproses secara normal (yaitu dalam situasi tidak diatur)  atau dalam keadaan artifisial dan diatur. Studi korelasional selalu dilakukan dalam situasi tidak diatur, sedangkan kebanyakan studi kausal yang ketat dilaksanakan dalam situasi lab yang diatur.

Unit Analisis : Individual, Pasangan, Kelompok, Organisasi, Kebudayaan
Unit analisis merujuk pada tingkat kesatuan data yang dikumpulkan selama tahap analisis data selanjutnya. Jika misalnya, pernyataan masalah berfokus  pada bagaimana meningkatkan tingkat motivasi karyawan secara umum, maka kita memperhatikan individu karyawan organisasi dan harus menemukan apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan motivasi mereka maka ini yang disebut individu (individual). Jika peneliti berminat mempelajari interaksi dua orang, maka beberapa kelompok yang terdiri dari dua orang atau dikenal sebagai pasangan (dyads) menjadi unit analisis. Tetapi jika pernyataan masalah berkaitan dengan efektivitas kelompok, maka unit analisis adalah pada tingkat kelompok (groups). Bila kita membandingkan departemen yang berbeda dalam organisasi, maka analisis data akan dilakukan pada tingkat departemen. Jika kita ingin mempelajari perbedaan budaya antar bangsa, kita harus mengumpulkan data dari berbagai negara dan mempelajari pola budaya yang berlaku dalam setiap negara.

Horison Waktu (Study Cross-Sectional dan Study Longitudynal)
Study one- shot atau cross-sectional merupakan studi yang dapat dilakukan dengan data yang hanya sekali dikumpulkan, mungkin selama periode harian, mingguan, atau bulanan, dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian.  Tetapi jika peneliti ingin mempelajari orang atau fenomena pada lebih dari satu batas waktu dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian disebut study longitudinal.
Tinjauan Unsur-Unsur Desain Penelitian
Bagian ini menyimpulkan pembahasan mengenai isu desain dasar yang terkait dengan tujuan studi, jenis investigasi, tingkat intervensi peneliti, keadaan study, unit analisis, dan horizon waktu. Desain penelitian yang ketat yang mungkin menuntut biaya lebih tingi adalah perlu jika hasil studi sangat penting untukmembuat keputusan penting untuk mempengaruhi kelangsungan organisasi.

Implikasi Manajerial
Manajer berada dalam posisi untuk menimbang kepentingan masalah yang dialami dan memutuskan jenis desain seperti apa yang dapat memberikan hasil yang bisa diterima dalam cara yang efisien.

  
BAB 7 : DESAIN EKSPERIMEN


Desain eksperimen  dilakukan untuk menguji kemungkinan hubungan sebab dan akibat antar  variabel.
Desain eksperimen terbagi atas dua kategori: eksperimen lab dan eksperimen lapangan.

EKSPERIMEN LAB
Eksperimen Laboratorium dilakukan untuk membuktikan hubungan sebab akibat dalam suatu situasi buatan (laboratorium).
Kontrol dan manipulasi variabel  “pengganggu” (Nuisance) dan variabel bebas, paling baik dilakukan dalam eksperimen lab.
Kontrol dan Manipulasi
Kontrol; dilakukan untuk mengontrol variabel “pengganggu” dengan tidak memasukannya ke dalam eksperimen.
Contoh: Manajer  SDM meneliti pengaruh pelatihan membuat Situs Web pada sekretaris baru. Maka para sekretaris yang telah mempunyai pengalaman atau paham tentang Web sebelumnya, tidak dimasukkan di dalam eksperimen
Manipulasi; kita membuat tingkat yang berbeda pada variabel bebas untuk menilai dampak pada variabel terikat. Manipulasi variabel bebas disebut juga perlakuan (treatment).
Contoh: Menguji pengaruh penerangan terhadap produktifitas operator  mesin jahit

MENGONTROL VARIABEL PENGGANGGU
Memadankan Kelompok; dilakukan dengan memadankan (matching) berbagai kelompok dengan memilih karakteristik yang mengacaukan dan secara sengaja menyebarkannya ke semua kelompok.
Misalnya: terdapat 20 wanita di antara 60 angggota, maka di tiap kelompok ditempatkan 5 wanita, sehingga pengaruh gender tersebar dalam 4 kelompok.
Randomisasi; menentukan dan menempatkan anggota kelompok ke dalam 4 kelompok secara acak.
Misalnya: kita akan menentukan 4 kelompok dari 60 anggota, maka di tiap kelompok diundi secara acak. 15 orang pertama dari 60, dimasukkan sebagai kelompok I, begitu selanjutnya.

VALIDITAS INTERNAL
Validitas Internal mengacu pada keyakinan kita terhadap hubungan sebab dan akibat.
Dalam Eksperimen Lab di mana hubungan sebab dan akibat dibuktikan, validitas internal bisa dikatakan tinggi.
Validitas Internal merujuk pada tingkat keyakinan kita tentang pengaruh kausal (bahwa variabel X mempengaruhi variabel Y)

VALIDITAS EKSTERNAL
Validitas Eksternal atau eksperimen lab yang dapat digeneralisasi. Jika kita menemukan hubungan sebab akibat setelah mengadakan suatu eksperimen lab, kita belum tentu yakin  bahwa hubungan kausalitas tersebut juga akan berlaku dalam suatu komunitas yang lebih besar (organisasi). Dalam hal tersebut, kita tidak bisa yakin sepenuhnya bahwa hubungan sebab akibat yang ditemukan dalam eksperimen lab, berlaku juga dalam situasi lapangan.
Validitas Eksternal mengacu pada tingkat generalisasi dari hasil sebuah studi kausal pada situasi, orang, atau peristiwa lain.



EKSPERIMEN LAPANGAN
Eksperimen Lapangan dilakukan dalam suatu lingkungan alami di mana pekerjaan dilakukan sehari-hari, namun kepada satu atau lebih kelompok diberikan perlakukan tertentu.
Eksperimen Lapangan mempunyai validitas eksternal yang lebih tinggi (hasilnya dapat digeneralisasi pada situasi organisasi lainnya), namun mempunyai validitas internal lebih rendah, yaitu kita tidak bisa yakin mengenai seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y.

TRADE OFF ANTARA VALIDITAS INTERNAL DAN EKSTERNAL
Eksperimen Lab; validitas internal tinggi, tapi validitas eksternal rendah.
Eksperimen Lapangan; validitas eksternal tinggi, tapi validitas internal rendah.
Untuk memastikan kedua jenis validitas, peneliti biasanya menguji hubungan kausalitas dalam suatu situasi buatan (lab) yang dikontrol secara ketat, setelah hubungan dibuktikan, kemudian menguji hubungan kausalitas dalam eksperimen lapangan.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI VALIDITAS INTERNAL
Pengaruh Sejarah
Peristiwa, kejadian, atau faktor tertentu yang  muncul, berdampak bahkan mengacaukan hubungan kausalitas antara kedua variabel (bebas dan terikat), sehingga memengaruhi validitas internal.
Pengaruh Maturasi
Merupakan sebuah fungsi dari proses -biologis dan psikologis- yang berlaku dalam responden sebagai hasil dari perjalanan waktu. Meliputi pertambahan usia, kelelahan, rasa lapar, dan kebosanan.
Pengaruh Pengujian
Testing Effect memengaruhi validitas internal akibat prates dan pascates yang dilakukan sebelumnya untuk menguji pengaruh sebuah perlakuan. Kepekaan responden akan prates dan pascates dapat mengacaukan hubungan kausal antar variabel.
Pengaruh Instrumentasi
Muncul disebabkan perlakuan berbeda pada instrumen pengukuran.
Misalnya tentang kinerja pegawai , manajer A mengukur dengan total produksi, manajer B dengan menghitung barang cacat, manajer C yakni jumlah orang yang dipekerjakan.               
Pengaruh Bias Seleksi
Seleksi subyek yang tidak tepat atau tidak  cocok untuk kelompok eksperimen dan kontrol dapat memengaruhi validitas internal.


Pengaruh Regresi Statistik
Pengaruh ini muncul jika anggota yang terpilih untuk kelompok eksperimen mempunyai skor awal yang ekstrem pada variabel terikat.
Misalnya: Jika seorang manajer akan menguji apakah dia dapat meningkatkan kepandaian menjual bagian penjualan, maka si manajer sebaiknya tidak memilih mereka dengan kemampuan yang sangat rendah atau sangat tinggi untuk eksperimen.
Pengaruh Mortalitas
Pengurangan anggota dalam kelompok eksperimen, kontrol, atau keduanya, saat eksperimen berlangsung dapat memengaruhi validitas internal.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI VALIDITAS EKSTERNAL
Validitas Eksternal bisa berkurang dikarenakan dalam eksperimen lab, seleksi jenis subyek yang dilibatkan dan dipilih untuk eksperimen bisa sangat berbeda dari jenis karyawan yang direkrut oleh organisasi.
Validitas Eksternal yang maksimal bisa diperoleh dengan memastikan bahwa, sedapat mungkin, kondisi eksperimen lab sedekat dan secocok mungkin dengan situasi dunia nyata.
Dalam hal ini, eksperimen lapangan menpunyai validitas eksternal yang lebih besar daripada  eksperimen lab.

JENIS DESAIN EKSPERIMEN DAN VALIDITAS INTERNAL
Semakin singkat rentang waktu eksperimen, semakin kecil kemungkinan dipengaruhi Pengaruh Sejarah, Maturasi, dan Mortalitas. Eksperimen yang berlangsung satu atau dua jam, biasanya tidak menemui kendala dalam hal tersebut.

JENIS DESAIN EKSPERIMEN
Desain Eksperimen Semu
Desain Eksperimen Semu (Quasi-experimental Design) teridiri atas prates dan pascates desain kelompok eksperimen.
Desain Empat Kelompok Salomon
Desain eksperimental yang mengatur dua kelompok eksperimen dan dua kelompok kontrol, memberikan prates dan pascates kepada satu kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol, dan hanya memberikan pascates kepada kelompok eksperimental dan kontrol yang lain.
Double-Blind Study
Studi di mana elaku eksperimen maupun subyek tidak menyadari siapa yang diberi perlakuan sebenarnya dan siapa yang seakan-akan (placebo).
Desain Eksperimen Murni
Desain Eksperimen yang meliputi perlakuan, kelompok kontrol, dan merekam informasi sebelum dan sesudah kelompok eksperimen diberi perlakuan. Disebut juga
Ex Post Facto Experimental Design dilakukan untuk membuktikan hubungan sebab–akibat. Tidak ada manipulasi variabel bebas dalam eksperimen lab atau lapangan, namun subyek yang telah diberi stimulus dan tidak, dipelajari.
Misalnya: Untuk mempelajari pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan, maka data kinerja kedua kelompok  baik yang telah mengikuti pelatihan sebelumnya ataupun belum, dikumpulkan. Desain Eksperimen Ex Post Facto, dilakukan jauh setelah pelatihan itu dilakukan sebelumnya.
Simulasi
Alternatif eksperimentasi lab dan lapangan yang saat ini dipergunakan dalam penelitian bisnis adalah simulasi karena simulasi berada diantara eksperimen lab dan lapangan, sejauh lingkungan diciptakan secara artifisial tetapi tidak jauh berbeda dari realitas.


Tambahan, BACA JUGA Blue Ocean Strategy (Strategi Samudera Biru) membuat persaingan pasar tidak relevan lagi.



Categories: ,

0 komentar:

Post a Comment