Posted by Ricky Posted on Saturday, April 04, 2015 | No comments

Part 4 - Capital Asset Pricing Model (CAPM)


image source: fotolia.com

1.       Model Keseimbangan
a)      Suatu model akan membantu memahami suatu konsep yang sulit menjadi hal yang lebih sederhana.
b)      Model keseimbangan akan membantu pemahaman tentang bagaimana menentukan risiko yang relevan terhadap suatu aset, serta hubungan risiko dan return yang diharapkan untuk suatu aset ketika pasar dalam kondisi seimbang.
c)      Terdapat 2 model keseimbangan, yaitu CAPM (Capital Asset Pricing Model) dan APT (Arbitrage Pricing Theory)
d)     CAPM merupakan model keseimbangan yang menggambarkan hubungan risiko dan return secara lebh sederhana, dan hanya menggunakan satu variabel (yaitu variabel beta)
e)      APT menggunakan banyak variabel pengukur risiko untuk melihat hubungan risiko dan return.

2.       Capital Asset Pricing Model (CAPM)
a)      CAPM adalah model yang menghubungkan tingkat return yg diharapkan dari suatu aset berisiko dengan risiko dari aset tersebut pada kondisi pasar yang seimbang
b)      CAPM didasari teori portofolio yang dikemukakan Markowitz, dan dikembangkan oleh Sharpe, Lintner dan Mossin pada tahun 1960-an
c)      Menurut Markowitz, masing-masing investor diasumsikan akan mendiversifikasikan portofolionya dan meilih portofolio yang optimal atas dasar preferensi investor terhadap return dan risiko, pada titik-titik disepanjang garis portofolio efisien.
d)     Asumsi lain yg ditambahkan:
i)        Semua investor mempunyai distribusi probabilitas tingkat return di masa depan yg sama.
ii)      Periode waktu yang digunakan adalah sama.
iii)    Semua investor dapat meminjam atau meminjamkan uang pada tingkat return bebas risiko.
iv)    Tidak ada biaya transaksi, pajak, dan inflasi.
v)      Investor adalah price taker
vi)    Pasar dalam keadaan seimbang.
e)      Asumsi- asumsi tersebut tidak akan eksis di dunia nyata.
f)       Jika semua asumsi tersebut dipenuhi maka akan terbentuk pasar yg seimbang.
g)      Dalam kondisi pasar yg seimbang, investor tidak akan dapat memperoleh return abnormal (return ekstra) dari tingkat harga yang terbentuk.
h)      Kondisi tersebut akan mendorong semua investor semua investor untuk memilih portofolio pasar, yang terdiri dari semua aset berisiko yang ada.
i)        Dengan demikian, portofolio tersebut sdh terdiversifikasi dengan baik sehingga risiko portofolio pasar hanya akan terdiri dari risiko sistematis saja.
j)        Portofolio pasar tersebut akan berada pada garis efficient frontier dan sekaligus merupakan portofolio yang optimal.

Posted by Ricky Posted on Friday, April 03, 2015 | No comments

Lanjutan: Diversifikasi Efisien

diversifikasi

3.     Portofolio Asset Berisiko yang Optimal dengan Suatu Asset Bebas Risiko
a)      Jika terdapat Asset tidak Berisiko
i)        Kombinasi optimal menjadi linier
ii)      Ada satu kombinasi asset berisiko dan tidak berisiko yang akan mendominasi
b)      Opportunity Set menggunakan Obligasi dan Saham dan Dua Capital Allocation Line


c)      Capital Allocation Line (CAL) Optimal untuk Obligasi, Saham dan T-Bills

diversifikasi

d)     CAL Dominan dengan Suatu Investasi yang Bebas Risiko (F)
i)        CAL(FO) mendominasi garis-garis yang lain Ã  memiliki risk/return terbaik atau kemiringan (slope) terbesar
e)      Portofolio yang Lengkap

diversifikasi

Posted by Ricky Posted on Friday, April 03, 2015 | No comments

Part 3 – Diversifikasi Efisien


·        Tujuan
Memahami diversifikasi kepemilikan saham, yaitu dengan mengkombinasikan berbagai saham dalam investasi atau dengan membentuk portofolio dan menentukan yang paling efisien yaitu yang mengahasilkan return tinggi namun tingkat risiko kecil.

·        Prinsip
Don’t put all your eggs in one basket

1.     Diversifikasi dan Risiko Portofolio
2.     Asset Allocation Dengan Dua Asset Berisiko
a)      Kovarians dan Korelasi
Risiko portofolio tergantung pada korelasi atau kovarians antara return dari asset-asset dalam portofolio
b)      Return dari Portofolio yang terdiri dari 2 asset
Misal: portofolio yang terdiri dari 1 obligasi (b) dan 1 saham (s)


c)      Kovarians dan Koefisien
i)        Kovarians:

ii)      Koefisien Korelasi:
Posted by Ricky Posted on Wednesday, April 01, 2015 | No comments

Lanjutan: Risiko dan Tingkat Imbal Hasil

risiko dan tingkat imbal hasil

11.  HPR – Ukuran Resiko
varians deviasi standar

12.  Mengapa Perlu Mengukur Varians?
varians

a)      Dua variabel dengan rata-rata yang sama.
b)      Apa yang kita ketahui mengenai dispersinya?

13.  Contoh
contoh soal risiko
14.  Rata-rata dan Varians Historikal
rata-rata varians historikal

15.  Contoh Historical Means dan Standar Deviasi
historikal means standar deviasi

a)      Average rate of return = 83.4/5 = 16.7
b)      Variance = 1/(5-1) x 886.2 = 221.6
c)      Standar Deviasi = √221.6 = 14.9%
Posted by Ricky Posted on Friday, March 27, 2015 | No comments

Risiko dan Tingkat Imbal Hasil

1.       Pendahuluan
risiko dan tingkat imbal hasil

 2.       Konversi
a)      APR =  annual percentage rate
            (periode dalam tahun) X (tingkat bunga untuk periode)
b)      EAR = effective annual rate
            ( 1+ tingkat bunga untuk periode)Periode per tahun - 1
c)      Misal: tingkat pengembalian bulanan sebesar 1%
            APR = 1% X 12 = 12%
            EAR = (1.01)12 - 1 = 12.68%

3.       Holding Period Return

holding period return
  
4.       Tingkat pengembalian untuk Multi Periode

holding period return

a)      Dollar-weighting: Internal Rate of Return (IRR)

internal rate of return

b)      Time-weighting:
i)        Rata-rata Aritmetik: rA = (r1+r2)/2
ii)      Rata-rata Geometri: rG = [(1+r1)(1+r2)]1/2 – 1
iii)    rA selalu > rG
Posted by Ricky Posted on Friday, March 27, 2015 | No comments

Bab 4 - Reksadana dan Perusahaan Investasi lainnya

reksadana dan perusahaan investasi

1.     Reksadana
a)      Menurut Undang-Undang (UU) Nomor 8 tentang Pasar Modal, reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
b)      Reksa dana dibentuk oleh manajer investasi dan bank kustodian melalui akta kontrak investasi kolektif (KIK) yang dibuat notaris.

2.     Keunggulan Reksadana
a)      Akses ke dalam instrumen investasi yang beragam.
b)      Pengelolaan portofolio investasi yang profesional oleh manajer investasi dan bank kustodian
c)      Diversifikasi investasi dengan biaya yang rendah.
d)     Likuiditas yang relatif tinggi.
e)      Potensi hasil investasi yang tinggi dalam jangka panjang.
f)       Manfaat bebas pajak untuk instrumen investasi tertentu (saat ini investasi dalam obligasi).
Posted by Ricky Posted on Thursday, March 26, 2015 | 1 comment

Bab 3 - Bagaimana Sekuritas Diperdagangkan


Image Source : azernews.az

1.     Penjualan di Pasar Primer vs Pasar Sekunder
a)      Pasar Primer
i)        Issue baru
ii)      Faktor kunci: perusahaan yang mengeluarkan saham menerima uang hasil penjualan saham
Posted by Ricky Posted on Thursday, March 26, 2015 | No comments

Investment - Elemen-elemen Investasi


Image Source : imlaak.com


Bab 1
Investasi – Latar Belakang dan Hal-hal Penting
1.     Investasi
a)      Investasi adalah pengorbanan sumber daya di saat ini dengan harapan mendapatkan manfaat di masa yang akan datang.
b)      Misal: membeli saham dengan harapan mendapatkan sejumlah uang yang sesuai dengan risiko saham tersebut

2.     Asset Riil vs Asset Finansial
a)      Asset Riil:
Asset yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa: mesin, pabrik, gedung, dll
b)      Asset Finansial:
Klaim terhadap asset riil: saham, obligasi, dll

Posted by Ricky Posted on Wednesday, March 25, 2015 | No comments

Bab 2 - Pasar dan Instrumen-instrumen Finansial


Image Source : canstockphoto.com


1.     Kelas Utama Asset Finansial
a)      Hutang
i)        Instrumen Pasar Uang
ii)      Obligasi
b)      Saham Biasa
c)      Saham Preferen
d)     Sekuritas Derivatif

2.     Pasar Uang
a)      Instrumen kredit jangka pendek, yang umumnya berkualitas tinggi
b)      Fungsi pasar uang sebagai sarana alternatif bagi lembaga-lembaga keuangan, perusahaan-perusahaan non keuangan untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek maupun untuk menempatkan dana atas kelebihan likuiditasnya