Posted by Ricky Posted on Monday, April 06, 2015 | No comments

IT PROJECT MANAGEMENT PLAN



 image source: actuaries.digital



IT PROJECT MANAGEMENT PLAN
< ORGANIZATION NAME >
< PROJECT NAME >
Document Revision #:
Date of Issue:
Project Manager:

Approval Signatures




Approved by:                     Business Project Leader

Approved by:                         IM/IT Project Leader









Prepared by:                   Business Project Manager

Prepared by:                        IM/IT Project Manager











Reviewed by:               Quality Assurance Manager






Posted by Ricky Posted on Saturday, April 04, 2015 | No comments

Lanjutan: Capital Asset Model Pricing (CAPM)

image source: us.fotolia.com

11.  Contoh:
contoh soal capm

contoh soal capm

12.  Mengestimasi Beta Saham
a)      Beta saham adalah ukuran seberapa besar perubahan return saham sebagai akibat perubahan return pasar.
b)      Untuk mengestimasi beta, bisa digunakan market model, yang pada dasarnya sama dengan single index model.
c)      Persamaan market model:
            estimasi beta saham
i)        Ri : return sekuritas i.
ii)      Rm : return indeks pasar.
iii)    α: intersep
iv)    β: slope
v)      ei : random residual error
d)     Persamaan market model bisa dilakukan dengan meregresi antara return sekuritas yang akan dinilai dengan return indeks pasar.
e)      Regresi tersebut akan menghasilkan nilai αi (merupakan ukuran return sekuritas i yg tidak terkait dengan return pasar), dan nilai βi (menunjukkan slope yang mengindikasikan peningkatan return yang diharapkan pada sekuritas i untuk setiap kenaikan return pasar sebesar 1%).

13.  Saham Overvalued vs Undervalued
a)      Persamaan CAPM dpt digunakan untuk menentukan apakah suatu sekuritas dinilai terlalu tinggi atau terlalu rendah dr yg seharusnya.
b)      Contoh:
saham overvalued vs undervalued

E(Ra) = 0,15 + (0,2 -0,15) 1,2 = 21 %
E(Rb) = 0,15 + (0,2 – 0,15) 0,8 = 19 %
E(Rc) = 0,15 + (0,2 – 0,15) 1,5 = 22,5 %
c)      Saham C dikatakan undervalued karena Return ekspetasi < return realisasi sehingga Investor akan membeli saham C tersebut.
d)     Saham B dikatakan overvalued karena return ekspetasi > return realisasi sehingga investor akan menjual saham B tersebut.
e)      Saham A berada pada titik keseimbangan.

Posted by Ricky Posted on Saturday, April 04, 2015 | No comments

Part 4 - Capital Asset Pricing Model (CAPM)


image source: fotolia.com

1.       Model Keseimbangan
a)      Suatu model akan membantu memahami suatu konsep yang sulit menjadi hal yang lebih sederhana.
b)      Model keseimbangan akan membantu pemahaman tentang bagaimana menentukan risiko yang relevan terhadap suatu aset, serta hubungan risiko dan return yang diharapkan untuk suatu aset ketika pasar dalam kondisi seimbang.
c)      Terdapat 2 model keseimbangan, yaitu CAPM (Capital Asset Pricing Model) dan APT (Arbitrage Pricing Theory)
d)     CAPM merupakan model keseimbangan yang menggambarkan hubungan risiko dan return secara lebh sederhana, dan hanya menggunakan satu variabel (yaitu variabel beta)
e)      APT menggunakan banyak variabel pengukur risiko untuk melihat hubungan risiko dan return.

2.       Capital Asset Pricing Model (CAPM)
a)      CAPM adalah model yang menghubungkan tingkat return yg diharapkan dari suatu aset berisiko dengan risiko dari aset tersebut pada kondisi pasar yang seimbang
b)      CAPM didasari teori portofolio yang dikemukakan Markowitz, dan dikembangkan oleh Sharpe, Lintner dan Mossin pada tahun 1960-an
c)      Menurut Markowitz, masing-masing investor diasumsikan akan mendiversifikasikan portofolionya dan meilih portofolio yang optimal atas dasar preferensi investor terhadap return dan risiko, pada titik-titik disepanjang garis portofolio efisien.
d)     Asumsi lain yg ditambahkan:
i)        Semua investor mempunyai distribusi probabilitas tingkat return di masa depan yg sama.
ii)      Periode waktu yang digunakan adalah sama.
iii)    Semua investor dapat meminjam atau meminjamkan uang pada tingkat return bebas risiko.
iv)    Tidak ada biaya transaksi, pajak, dan inflasi.
v)      Investor adalah price taker
vi)    Pasar dalam keadaan seimbang.
e)      Asumsi- asumsi tersebut tidak akan eksis di dunia nyata.
f)       Jika semua asumsi tersebut dipenuhi maka akan terbentuk pasar yg seimbang.
g)      Dalam kondisi pasar yg seimbang, investor tidak akan dapat memperoleh return abnormal (return ekstra) dari tingkat harga yang terbentuk.
h)      Kondisi tersebut akan mendorong semua investor semua investor untuk memilih portofolio pasar, yang terdiri dari semua aset berisiko yang ada.
i)        Dengan demikian, portofolio tersebut sdh terdiversifikasi dengan baik sehingga risiko portofolio pasar hanya akan terdiri dari risiko sistematis saja.
j)        Portofolio pasar tersebut akan berada pada garis efficient frontier dan sekaligus merupakan portofolio yang optimal.

Posted by Ricky Posted on Friday, April 03, 2015 | No comments

Lanjutan: Diversifikasi Efisien

diversifikasi

3.     Portofolio Asset Berisiko yang Optimal dengan Suatu Asset Bebas Risiko
a)      Jika terdapat Asset tidak Berisiko
i)        Kombinasi optimal menjadi linier
ii)      Ada satu kombinasi asset berisiko dan tidak berisiko yang akan mendominasi
b)      Opportunity Set menggunakan Obligasi dan Saham dan Dua Capital Allocation Line


c)      Capital Allocation Line (CAL) Optimal untuk Obligasi, Saham dan T-Bills

diversifikasi

d)     CAL Dominan dengan Suatu Investasi yang Bebas Risiko (F)
i)        CAL(FO) mendominasi garis-garis yang lain à memiliki risk/return terbaik atau kemiringan (slope) terbesar
e)      Portofolio yang Lengkap

diversifikasi

Posted by Ricky Posted on Friday, April 03, 2015 | No comments

Part 3 – Diversifikasi Efisien


·        Tujuan
Memahami diversifikasi kepemilikan saham, yaitu dengan mengkombinasikan berbagai saham dalam investasi atau dengan membentuk portofolio dan menentukan yang paling efisien yaitu yang mengahasilkan return tinggi namun tingkat risiko kecil.

·        Prinsip
Don’t put all your eggs in one basket

1.     Diversifikasi dan Risiko Portofolio
2.     Asset Allocation Dengan Dua Asset Berisiko
a)      Kovarians dan Korelasi
Risiko portofolio tergantung pada korelasi atau kovarians antara return dari asset-asset dalam portofolio
b)      Return dari Portofolio yang terdiri dari 2 asset
Misal: portofolio yang terdiri dari 1 obligasi (b) dan 1 saham (s)


c)      Kovarians dan Koefisien
i)        Kovarians:

ii)      Koefisien Korelasi:
Posted by Ricky Posted on Wednesday, April 01, 2015 | No comments

Lanjutan: Risiko dan Tingkat Imbal Hasil

risiko dan tingkat imbal hasil

11.  HPR – Ukuran Resiko
varians deviasi standar

12.  Mengapa Perlu Mengukur Varians?
varians

a)      Dua variabel dengan rata-rata yang sama.
b)      Apa yang kita ketahui mengenai dispersinya?

13.  Contoh
contoh soal risiko
14.  Rata-rata dan Varians Historikal
rata-rata varians historikal

15.  Contoh Historical Means dan Standar Deviasi
historikal means standar deviasi

a)      Average rate of return = 83.4/5 = 16.7
b)      Variance = 1/(5-1) x 886.2 = 221.6
c)      Standar Deviasi = √221.6 = 14.9%